bontangpost.id – Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membeberkan perkembangan terbaru rencana megaproyek pembangunan kilang Bontang. Dalam rapat dengan DPR kemarin (29/6/2020) Nicke menyebut tidak akan melanjutkan proyek tersebut.
Penundaan tersebut menyusul turunnya permintaan bahan bakar minyak. Pembangunan kilang mereka koreksi.
“Kami hanya akan bangun satu kilang baru dan empat kilang upgrading,” ungkap Nicke dalam Agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI, Senin (29/6/2020).
Dengan demikian, maka rencana pemindahan lokasi dan pencarian partner Kilang Bontang dipastikan tidak akan dilanjutkan.
“Kilang Bontang belum kami bangun dulu,” tegas Nicke, dilansir dari kontan.co.id
Sikap ini berbanding terbalik dengan yang diungkapkan CEO Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional), Ignatius Tallulembang, yang mengatakan rencana pembangunan kilang Bontang masih masuk dalam daftar. Itu disampaikan Igantius dalam webinar yang diikuti oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah Bontang Sigit Alfian, Sabtu (27/6/2020) lalu.
“Masih menunggu partner sampai ada yang terpilih kembali,” kata Ignatius, menjawab pertanyaan Sigit pada seminar tersebut.
Sebelumnya, Pertamina telah menggandeng investor dari Oman yakni Overseas Oil and Gas (OOG) di 2018 silam. Sayangnya, dalam perjalanan investr tidak bisa memberikan apa yang telah dijanjikan sehubungan tanggung-jawabnya.
“Tepat pada 10 Desember 2019 kami putuskan untuk tidak dilanjutkan. Karena itu merupakan kesepakatan bersama,” ucapnya.
Kerja sama dengan investor menerapkan skema build, operation, and transfer (BOT). Artinya seluruh pendanaan ditangggung oleh investor. Pertamina tidak terlibat masuk sebagai penyedia investasi.
“Skema ini belum bisa ditindaklanjuti oleh OOG,” bebernya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post