bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang dalam waktu dekat ini bakal terapkan sistem data aplikasi penyimpanan ijazah atau surat keterangan (Sida Pintar). Inovasi ini disiapkan untuk mendukung terciptanya sistem informasi pengelolaan arsip ijazah berbasis web. Ini merupakan satu-satunya arsip ijazah digital di Indonesia.
Inovasi Sida Pintar ini merupakan proyek aksi perubahan pendidikan kepemimpinan administrator yang dirancang Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Bontang Saparudin. Ia terinspirasi kembangkan project ini usai melihat problem terkait pengarsipan yang kerap terjadi.
Dijelaskan Saparudin, saban tahunnya ada sekitar 6 ribu pelajar SD-SMP yang lulus. Kelulusan mereka tentu ditandai dengan kepemilikan ijazah dan berkas lain terkait surat keterangan lulus. Bila seluruh dokumen itu digandakan (fotocopy) lantas diarsipkan dalam bentuk kertas fisik. Akan banyak kertas dibutuhkan, begitu pun dengan ruang penyimpanan. Masalah tak berhenti di situ. Menata dan merawat berkas segitu banyak tentu bukan perkara mudah. Pun ketika dicari, bakal makan waktu lama. Hematnya, cara konvensional ini ribet, lama, dan butuh kerja ekstra.
”Apalagi saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang cepat. Makanya inovasi ini juga menjawab kebutuhan zaman,” beber Saparudin kala disambangi di kantornya Graha Taman Praja, Jalan Moh Roem, Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, Senin (19/4/2021) siang.
Dengan sistem aplikasi ini, pengarsipan bakal lebih mudah. Sekolah tidak perlu gudang dan kertas. Karena seluruh data tersimpan di database Sida Pintar. Kelak, ketika ada masyarakat yang bermasalah dengan ijazah, semisal hilang atau terbakar, si pemilik tinggal mencari datanya melalui Sida Pintar. Cukup ketik Sida Pintar di mesin pencarian google, ketika sudah masuk ke web, masukkan NISN. Setelahnya, hasil pemindai (scan) ijazah bakal terlihat, disertai identitas si pemilik.
”Nanti enggak usah bingung lagi kalau mau cari berkas itu. Mau ganti kepala sekolah pun, tidak ada kesulitan. Kan tinggal dicari saja berdasarkan NISN,” ujarnya.
Untuk saat ini, web Sida Pintar dalam proses pengembangan, Akhir April penginputan data bakal dimulai. Ini untuk lulusan 2021. Ada 9 sekolah dijadikan percontohan selama 2 bulan. Yakni SD Negeri yang tersebar di Bontang Utara, Barat dan Selatan. Serta 2 SMP Negeri. Jangka menengah, Juli-Desember 2021, Sida Pintar diharapkan bisa digunakan seluruh SD-SMP di Bontang, Untuk input data dan ijazah lulusan 2021. Sementara jangka panjang, Januari-Desember 2022, penginputan ijazah data angkatan 2017-2021 sudah dilakukan.
”Harapannya tentu kita punya data yang akurat. Sengaja ambil 5 tahun belakang. Karena kalau lebih jauh lagi kan sudah agak susah penghimpunan datanya,” bebernya.
Manfaat lain dari Sida Pintar, tambah Saparudin, ialah mempermudah pihak-pihak tertentu untuk lakukan verifikasi ijazah. Misalnya perangkat pemerintahan atau penyelenggara pemilu. Kerap terdengar, ada calon legislatif atau pimpinan OPD yang diisukan gunakan ijazah palsu. Dengan Sida Pintar ini, proses verifikasi terang saja lebih ringkas dan cepat.
”Kita bisa pastikan seseorang ijazahnya terdaftar atau tidak. Atau dia benar murid di sekolah tertentu atau tidak,” ungkapnya.
Sementara untuk pemeliharan dan penyempurnaan Sida Pintar, menurut Saparudin tak makan biaya banyak. Untuk membangun web yang canggih dan aman, serta miliki interface yang enak dipandang, ditaksir butuh anggaran Rp 20 juta. Itu untuk sekali saja. Sementara untuk pemeliharaan, tak makan banyak ongkos. Diperkirakan masih di bawah Rp 3 juta per tahun.
”Saya kira tidak mahal ini kalau melihat azas manfaat yang akan diterima,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post