Pernyataan Kepala Dinas Disesalkan

Andika Abbas, Wahyu Widhi Heranata(DOK/METRO SAMARINDA)

SAMARINDA – Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Kaltim Wahyu Widhi Heranata berpendapat, kesalahan utama adanya kematian di lubang tambang disebabkan lemahnya peran pengawasan orang tua terhadap anak. Pernyataan itu menuai “kecaman” dari masyarakat di Benua Etam.

Andika Abbas (22), warga Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengatakan mestinya Pemprov Kaltim tidak menyalahkan orang tua di balik kematian di lubang tambang.

Masalah utamanya, sebut dia, musibah itu disebabkan lubang tambang yang berdekatan dengan permukiman warga. Serta tidak disertai peringatan dan penjagaan dari perusahaan. Akibatnya, anak-anak dengan mudah bermain dan mandi di lubang tambang batu bara.

“Karena saya melihat dari lokasi tambang tidak ada tulisan larangan untuk memasuki eks tambang dan ditambah lagi tidak ada penjagaan. Yang pasti, lubang tambang itu harus ditutup. Karena itu membahayakan warga sekitar,” sarannya pada Metro Samarinda, Sabtu (10/11) kemarin.

Andika menekankan, pemerintah daerah perlu memperingati perusahaan tambang yang memiliki lubang yang belum ditutup. Agar dapat menjalankan fungsi reklamasi. “Undang-undang tentang lingkungan sudah membahas mengenai reklamasi. Di mana perusahaan diwajibkan mengembalikan kondisi lahan,” imbuhnya.

Freijae Rakasiwi (21), warga Samarinda, mengatakan kematian anak-anak dan remaja sejak 2011 hingga 2018 yang mencapai 31 orang menandakan perusahaan dan pemerintah tidak menjamin kelangsungan hidup masyarakat di sekitar tambang.

“Sehingga kekayaan alam ini menjadi musibah bagi Kaltim. Masyarakat sudah tak tahan dengan banyak sekali eksploitasi tambang yang meninggalkan lubang berbahaya. Aktivitas tambang sudah banyak menimbulkan korban,” tegasnya.

Dalam kurun waktu sebulan terakhir, sudah ada dua korban yang meninggal di lubang tambang. Kata dia, hal itu menjadi pertanda bahwa pemerintah tidak mengambil langkah cepat untuk menanggulangi kemungkinan adanya korban baru.

“Gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik bekerja tidak sesuai harapan dan ekspektasi masyarakat. Gubernur Kaltim tak memiliki empati dan upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat,” sesal Freijae.

Sebelumnya, Kepala Dinas ESDM Kaltim, Wahyu Widhi Heranata menyebut, orang tua disebut memiliki kesalahan karena tidak mengontrol anak-anak yang bermain di lubang tambang batu bara.

“Kesalahan yang kedua sekitar lingkungannya. Itu yang penting kalau mau melihat siapa yang salah dan siapa yang benar,” katanya.

Terkait kematian Ari Wahyu (12) di lubang tambang di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kukar pada Ahad (4/11) lalu, dirinya telah melaporkannya pada Gubernur Kaltim Isran Noor.

“Kami panggil juga pihak-pihak terkait. Ya semua pihak diingatkan kembali. Kami sudah buat surat edaran pada semua perusahaan,” terangnya. (*/um)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor