JAKARTA – Kementerian Perhubungan mulai menyiapkan sarana transportasi untuk angkutan lebaran 2019. Berkaca dari tahun lalu, ada 52.043 unit moda terlibat. Mulai dari bus, kapal roro, kapal laut, pesawat, dan kereta api. Untuk itu dibutuhkan persiapan yang matang.
Inspeksi dimulai oleh angkutan laut. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko melakukan inspeksi tiga kapal tol laut yang bersandar di Pelabuhan Tenau, Kupang. ”Kapal sedang sandar, yaitu KM. Siguntang dengan Operator PT. Pelni (Persero), kapal KM. Camara Nusantara 6 dengan Operator PT. Luas Line, dan KM. Sabuk Nusantara 55 dengan operator PT. Suasana Baru,” ujar Wisnu.
Ketiga kapal ini merupakan bagian dari armada angkutan laut Lebaran 2019. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan ruang penumpang, anjungan dan kamar mesin.
”Pada tahun ini, seluruh armada kapal yang di subsidi akan dilakukan penilaian dan evaluasi per tiga bulan untuk seluruh armada,” ungkapnya. Penilaian rutin akan dilakukan setelah Juni untuk seluruh kapal, baik operator BUMN maupun swasta. Yang dinilai adalah kelaikan, kebersihan, dan kenyamanan. Jika tidak lulus maka bisa jadi operator tidak diperpanjang ijinnya pada tahun berikutnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan mudik gratis dengan kapal. Pendaftaran dimulai bulan ini. Jadwal keberangkatan angkutan laut mudik gratis dengan kapal bagi pengendara sepeda motor dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta – Tanjung Emas Semarang pada tanggal 30 Mei dan 1 Juni. Sedangkan untuk jadwal arus balik dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang – Tanjung Priok Jakarta mulai tanggal 8 dan 10 Juni 2019. ”Kuota yang disiapkan tahun ini adalah sebanyak 4.000 sepeda motor dan 8.000 orang penumpang,” ungkap Wisnu.
Pada sektor perhubungan udara, inspeksi juga ditingkatkan. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono mengungkapkan bahwa inspeksi dimulai bulan ini. ”Yang diinspeksi adalah prasarana dan sarana penunjang operasional penerbangan. Hal ini dilakukan lebih awal karena perbaikannya membutuhkan waktu, inspeksi akan melibatkan Otoritas Bandar Udara (OBU),” katanya.
Hingga Maret, sebanyak 12 maskapai yang siap melayani angkutan udara lebaran tahun ini. Total armada yang sudah tercatat di Ditjen Perhubungan Udara mencapai 547 unit.
Ditjen Hubud juga berencana melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan bandara, navigasi penerbangan, dan maskapai. Dia berharap agar kedepan tidak ada kendala dalam pelaksanaan angkutan lebaran. ”Yang perlu diantisipasi adanya gangguan keselamatan dan keamanan, tarif pesawat, bagasi berbayar, antisipasi cuaca ekstrem, kapasitas pesawat, dan lonjakan penumpang. Selain itu juga bahaya terorisme, penggunaan narkoba hingga perubahan pola penerbangan,” ujarnya. (lyn/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post