BONTANG – Pertamina Gas Kalimantan Area bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Kutai (TNK) melakukan aksi penanaman seribu pohon mangrove Sonneratia ovata untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2019.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Bontang Mangrove Park, Manager Pertamina Gas, Indrian Pratama didampingi beberapa stafnya turun langsung menanam pohon mangrove. Serta diikuti 120 peserta terdiri dari siswa dan guru MTs Alam Baiturrahman dan warga RT 9 Kelurahan Bontang Baru.
Indrian mengatakan, penanaman ini merupakan peresmian program kerja sama Pertamina Gas Kalimantan Area dengan Balai TNK dalam bidang konservasi keanekaragaman hayati. Khususnya pelestarian mangrove jenis Sonneratia ovata. Karena mangrove jenis ini dapat berdampak. Yaitu dapat mengundang bekantan untuk datang. Pasalnya tanaman ini merupakan makanan fauna tersebut. Selain itu buah dari mangrove ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi produk minuman.
Kegiatan ini tidak hanya terhenti di sini saja. Ke depan Pertamina Gas Kalimantan Area dan Balai TNK akan menginisiasi program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah konservasi melalui pemanfaatan buah mangrove Sonneratia ovata sebagai produk olahan lokal yang hasilnya dapat memberikan nilai tambah.
Bentuk kepedulian badan usaha milik negara (BUMN) ini terhadap pelestarian lingkungan tidak hanya itu saja. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya penanaman pohon di Kelurahan Guntung dan penanaman pohon bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang. Serta memberikan bantuan kepada warga Kelurahan Guntung untuk pembuatan batik daun jajar.
“Ke depan tidak menutup kami akan menambah jenis tanaman,” ujarnya.
Perusahaan pelat merah ini sengaja melibatkan pelajar dan masyarakat sekitar, tujuannya untuk memberikan pelajaran apa saja keuntungan dan manfaat tumbuhan tersebut bagi lingkungan.
“Mengajak mereka agar menjaga ekosistem,” katanya.
Perusahaan berharap, momentum hari menanam pohon ini dapat membangun lagi kesadaran kepada masyarakat untuk mengambil peran dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati, baik untuk flora maupun fauna, serta untuk pemulihan kerusakan hutan dan lahan yang belakangan marak terjadi.
Sementara itu Kepala Balai TNK, Nur Patria mengatakan kegiatan ini diperuntukkan sebagai feeding ground bekantan yang saat ini berstatus endangered atau terancam punah menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List.
“Sehingga melalui program kerja sama ini, terdapat upaya pelestarian fauna bekantan yang saat ini semakin sulit ditemukan di Bontang,” katanya. (Zaenul/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post