SAMARINDA – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Kaltim resmi menutup pendaftaran bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub), Kamis (20/4) kemarin. Dari enam tokoh yang mengambil formulir, hanya lima yang melamar secara resmi partai berlambang bola dunia itu.
Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin mengungkapkan, hanya yang melamar saja yang akan diusulkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB. Empat melamar sebagai bakal cagub, yakni Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar, serta mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) Isran Noor. Satu nama, yakni Awang Ferdian Hidayat yang juga anggota DPR RI Dapil Kaltim-Kaltara melamar sebagai bakal cawagub.
“Hanya Pak Hadi Mulyadi (dari Partai Keadilan Sejahtera/PKS), yang belum mengembalikan formulir hingga deadline pukul 17.00 Wita hari ini (kemarin, Red.). Sedangkan lima lainnya sudah secara sah melamar PKB,” katanya kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), kemarin.
Selanjutnya, kata Syafruddin, dilakukan verifikasi berkas pendaftaran pada 21 April-4 Mei 2017. Setelah verifikasi berkas, kemudian survei internal pada 5 Mei-7 Juli 2017, dan dilanjutkan penyampaian visi-misi masing-masing kandidat selama dua hari, 8-9 September 2017.
Setelah penyampaian visi-misi, PKB Kaltim menggelar Musyawarah Kebangkitan (Muskib) selama dua hari, 10-11 September 2017. Dalam Muskib ini akan ditetapkan dua nama bakal cagub yang namanya akan dikirim ke DPP PKB tanggal 15 September 2017.
Anggota DPRD Kaltim Dapil Bontang-Kutim-Berau itu menegaskan, hanya bakal calon yang mengembalikan formulir pendaftaran saja yang namanya akan disetor ke DPP. “Kalau yang tidak mengembalikan (formulir), jelas tidak kami usung. Karena, dalam menentukan calon yang diusung, PKB memiliki mekanisme. Salah satunya pendaftaran tersebut,” tegasnya.
Dari kelima bakal calon, Rita yang juga ketua DPD I Golkar Kaltim menjadi yang pertama mengembalikan formulir, yakni pada tanggal 12 April 2017. Dua hari kemudian, Jumat (14/4) giliran Yusran yang juga ketua DPD Gerindra Kaltim yang mengembalikan formulir.
Sedangkan tiga nama lain, Jaang yang juga ketua DPD Demokrat Kaltim, Isran, serta Awang Ferdian (PDI Perjuangan) yang juga putra Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, resmi mengembalikan formulir pada detik-detik terakhir, kemarin. Dari ketiganya, hanya Jaang saja yang datang langsung. Sementara Isran dan Awang Ferdian diwakilkan.
JAANG PERTAMA
Syaharie Jaang yang diplot menjadi jagoan Demokrat datang langsung ke sekretariat PKB Kaltim di Jalan Ir H Juanda, kemarin. Tak sekadar mengembalikan formulir, wali kota dua periode itu juga sempat membeberkan visi-misi.
“Program prioritas saya adalah mengembangkan sektor pertanian. Kaltim harus bisa swasembada pangan. Selain itu, kami menawarkan visi-misi sumber daya alam (SDA) terbarukan untuk digunakan yang disesuaikan dengan kabupaten/kota,” katanya.
Saat mengembalikan formulir, Jaang didampingi sekretaris Demokrat Kaltim Edi Russani, ketua DPC Partai Demokrat Samarinda Viktor Yuan, serta pengurus lainnya. Jaang yang juga didampingi istri, Puji Setyowati tiba dengan diiringi rebana.
“Insya Allah, Demokrat dan PKB bisa membangun koalisi pada Pilgub Kaltim 2018. Saya optimistis kita (Demokrat-PKB, Red.) bermitra, dan sama-sama membangun Kaltim ke depan,” ujar Jaang. Usai resmi melamar PKB, Jaang pun bergeser ke Rumah PAN di Jalan Teuku Umar.
Setelah Jaang, beberapa saat kemudian giliran utusan Isran Noor tiba. Hj Sumiyati tiba ke sekretariat PKB setelah mendapatkan mandat dari Isran.
“Tentunya ke depan kita bekerja sama untuk mencalonkan Bapak Isran Noor sebagai cagub. Pesan dari Pak Isran Noor salam untuk pengurus PKB Kaltim, supaya bisa mendukung beliau (Isran, Red.) untuk bisa menjadi cagub,” katanya.
Dia menambahkan, sejauh ini Isran sudah melamar tiga partai politik (parpol). Selain PKB, juga melamar PAN dan PDIP. Bahkan, Isran juga tengah melakukan survei untuk calon pendampingnya. Sumiyati menyebut ada lima nama, baik dari kalangan politisi maupun profesional. Dari kelima calon pendamping, seluruhnya masih berusia muda.
“Beliau (Isran, Red.) berpesan agar nama-nama ini tidak disebutkan dulu. Yang pasti, salah satunya adalah kepala daerah. Tidak ada nama anggota DPR RI,” katanya.
Dijelaskan lagi, Isran terus berupaya meraih dukungan parpol. Nah, jika seandainya dari parpol pengusung memiliki calon pendamping di luar kelima nama tersebut, Isran akan mengomunikasikan lagi dengan pengusung. “Saat ini sudah berselancar ke pusat,” tambahnya.
Lalu, untuk apa pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) dilakukan? Menurutnya, itu untuk mengetahui seberapa besar dukungan masyarakat terhadap Isran. “Saat ini sudah terkumpul 230 ribuan KTP,” tutupnya.
Nama terakhir yang mendaftar adalah Awang Ferdian. Sama dengan Isran, putra Gubernur Kaltim ini diwakilkan oleh keluarganya, Bambang beserta tim pemenangan. “Kami mewakili ananda Awang Ferdian, mengembalikan formulir pendaftaran untuk bisa diusung menjadi cawagub. Karena, Awang Ferdian menyatakan keseriusannya untuk maju, sehingga kami dukung,” bukanya.
Sebelum melamar, ternyata Awang Ferdian mendapat petuah dari ayahnya. “Pesan dari Pak Awang Faroek, Fer (panggilan Awang Ferdian, Red.), pegang amanah yang serius. Kalau tidak serius, bapak tidak mendukung. Pesan berikutnya, jangan membuat malu keluarga, serta jangan terlibat tindak pidana. Terakhir, Pak Awang Faroek berpesan, apakah sudah salat atau belum,” kata Bambang.
Selain PKB, Awang Ferdian juga sudah melamar ke parpol yang memayunginya, PDIP. Selain itu, Partai Nasdem juga dilamarnya. Kebetulan Awang Faroek adalah ketua dewan penasihat partai tersebut. “Pertama kami melamar PKB, kemudian PDIP, dan Nasdem. Bahkan, mungkin saja juga melamar Golkar,” jelasnya.
Apa alasan Awang Ferdian memilih maju menjadi cawagub? Bambang menyebut jika itu semua merupakan pesan dari kedua orang tuanya. “Pesan dari orang tua, untuk menjadi cawagub. Itu sekaligus upaya untuk mengukur kemampuan. Bahkan, Awang Ferdian siap mundur dari anggota DPR RI,” tandasnya.
Syafruddin kembali menambahkan, pengembalian formulir dari para calon merupakan wujud keseriusan, untuk menggandeng PKB. “Ini menunjukkan bahwa para calon (yang sudah mengembalikan formulir, Red.), serius untuk melamar PKB. Kami sangat mengapresiasinya. Pesan saya, setelah ini perbanyak komunikasi ke pusat. Karena keputusan langsung dari pusat,” imbaunya.
Tak hanya itu, dalam pilgub ini PKB hanya akan bertindak sebagai pengusung. “Kami tidak akan mencampuri keputusan para calon terkait pendamping. Kami serahkan sepenuhnya. Kami hanya menjadi pengusung. Saya tegasnya, semua bakal calon memiliki peluang yang sama,” pungkasnya. (gun)
Yusran Aspar
Bupati Penajam Paser Utara
Ketua DPD Gerindra Kaltim
(6 Kursi)
Isran Noor
Mantan Bupati Kutai Timur
Rita Widyasari
Bupati Kutai Kartanegara
Ketua DPD I Golkar Kaltim
(13 Kursi)
Syaharie Jaang
Wali Kota Samarinda
Ketua DPD Demokrat Kaltim
(4 Kursi)
Awang Ferdian Hidayat
Anggota DPR RI Dapil Kaltim-Kaltara
Politisi PDI Perjuangan
(10 Kursi)
KEKUATAN PKB
Lembaga Kursi Suara 2014
DPR RI 0 84.147*
DPRD Kaltim 4 77.911
DPRD Samarinda 0 13.204
DPRD Balikpapan 0 4.888
DPRD Bontang 0 4.434
DPRD PPU 1 4.290
DPRD Paser 2 10.817
DPRD Kukar 0 9.749
DPRD Kubar 2 4.285
DPRD Kutim 1 8.256
DPRD Berau 0 3.020
DPRD Mahulu 4 2.686
Keterangan:
- Perolehan suara sebelum pemekaran Kaltara.
- PPU (Penajam Paser Utara), Kukar (Kutai Kartanegara), Kubar (Kutai Barat), Kutim (Kutai Timur), Mahulu (Mahakam Ulu).
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.
PEROLEHAN KURSI
Parpol Jumlah
Golkar 13
PDIP 10
Gerindra 6
PKB 4
PKS 4
Demokrat 4
PAN 4
Hanura 4
PPP 4
Nasdem 2
TOTAL 55
Keterangan:
– Syarat pencalonan adalah memenuhi 20 persen kursi di DPRD Kaltim, yakni 11 kursi.
– Syarat lain pencalonan adalah memiliki 25 persen total perolehan suara pada pemilu.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post