SANGATTA – Pengurus Kabupaten Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kutim memastikan, persiapan sudah mencapai 60 sampai 70 persen. Melingkupi kesiapan delapan atletnya yang siap bertarung dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim, yang akan dilaksanakan di Kutim pada Desember 2018 mendatang.
Ketua POBSI Pengkab Kutim, Narto Bulank menjelaskan, perihal persiapan yang terus dilakukan oleh seluruh atletnya tidak begitu mengalami kendala. Terlebih saat ini dirinya memiliki tempat biliar pribadi yang dapat digunakan oleh ke enam atlet putra dan dua atlet putrinya.
“Persiapan untuk atlet, saya pikir tidak terlalu repot ya, karena saya punya rumah biliar sendiri. Jadi sudah satu bulan lebih ini mereka TC di sana,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (28/9).
Baginya hal seperti ini merupakan alternatif yang tepat di saat waktu semakin mendekati hari pelaksanaan. Mengingat dapat meminimalkan pengeluaran.
“Kami latihan di 45Bilyar, tempatnya di Sangatta. Ketimbang kami jauh-jauh lagi, terus memakan biaya besar,” tuturnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih terkendala pada venue dan peralatan pertandingan yang belum lengkap. Sehingga menjadi pertimbangan khusus baginya. Terlebih Kutim saat ini harus menjamu kabupaten kota se-Kaltim.
“Tentunya venue dan alat tanding yang selalu kami pikirkan sehari-hari. Ini karena kendala di meja pool yang memerlukan delapan meja, sedangkan yang tersedia sampai saat ini baru lima meja pool saja,” jelasnya.
Hingga dua bulan jelang pelaksanaan, ketua cabor ini kerap menjumpai permasalahan, membuatnya tidak dapat menargetkan jumlah medali yang harus diraihnya. Namun pihaknya mengaku tetap optimistis mendapat emas untuk Kutim.
“Kalau target saya tidak berani bicara terlalu tinggi, karena murni saya ini memberdayakan atlet lokal daerah sendiri, yaitu pemain Kutim. Tapi yaa Insyaallah ada lah nyangkut emas,” katanya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post