SANGATTA – Pariwisata di Kutim ternyata sangat melimpah. Bahkan dikatakan jumlahnya mencapai seratus lebih. Hanya saja masih kurang promosi dan dukungan.
Kepala Dinas Pariwisata Kutim melalui Kepala Seksi Objek Wisata Rifanie mengatakan, objek wisata alam di Kutim sebenarnya jumlahnya sangat banyak. Bahkan, bila dikumpulkan bisa mencapai 100 lebih. Masih banyak pariwisata yang belum dikelola, dan belum terjamah tangan manusia secara masal.
Dia mengaku, Kutim yang baru berusia 18 tahun sebenarnya bisa lebih berkembang pesat melalui pariwisata. Persoalannya, Pemkab Kutim baru saja membentuk dinas pariwisata pada 2017, sebelumnya hanya berupa sub bagian dari intansi lain yang telah dilebur.
“Jadi, ini sedikit terlambat. Kami baru memulainya tahun lalu. Masih banyak yang perlu kita siapkan,” ungkap dia, Jumat (6/4).
Salah satu contoh, lanjut dia, sekira dua tahun belakangan ini objek wisata yang baru gencar didengungkan adalah Tanjung Prancis, di Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan. Setelah terus disosialisasikan, akhirnya banyak masyarakat lokal maupun luar berdatangan, karena pulaunya benar-benar indah.
“Banyak lagi lainnya, pariwisata di Kecamatan Muara Wahau ada hutan wehea, dan di Kecamatan Sandaran ada air terjun yang dikatakan paling besar di Kaltim. Banyak air terjun di Kutim, maupun objek wisata lainnya,” imbuh dia.
Sayangnya, ungkap Rifanie, Dinas Pariwisata belum mengumpulkan dan mencatat semuanya untuk dijadikan objek wisata resmi. “Itu karena dinas kami baru terbentuk. Persoalan lainnya lagi, saat dinas pariwisata dibentuk, keadaan ekonomi sedang defisit. Ruang gerak kami seakan terbatas jadinya,” ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kutim Herlang menyatakan, sikap masyarakat Kutim kini harus lebih mendukung pariwisata lokal. Alasannya, karena wisata lokal di Kutim sangat indah, banyak potensi yang sudah tersedia sehingga tinggal dikembangkan dengan pengelolaan yang baik dan terpadu.
“Masyarakat hanya perlu menyadarinya. Tidak usah jauh-jauh pergi ke Bali, maupun ke Derawan di Berau. Cukup dengan biaya hemat, misalnya ke Tanjung Prancis, hanya perlu Rp 150 ribu sudah bisa membuat keluarga merasakan suasana pantai yang elok,” paparnya. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: