bontangpost.id – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masuk dalam potensi ancaman tsunami kategori waspada. Data dilansir gempa dunia tertanggal 20 Agustus 2024 dan beredar luas di masyarakat.
Potensi tsunami di daerah ini tertulis dengan ketinggian 0,1-0,5 meter pada pukul +02.15, tanpa menyebut hari, bulan, dan tahun prediksi kejadiannya.
Turut dalam ancaman waspada tsunami pada dokumen tersebut adalah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, PPU dengan ketinggian sama dengan PPU, dan terjadi pada pukul +02:30.
Berdasarkan data yang diperoleh media ini, Rabu (21/8), penelitian sebelumnya oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan telah mengidentifikasi bahwa PPU dan Kukar disebut-sebut memiliki tingkat risiko kegempaan yang cukup tinggi.
Keberadaan sesar Paternoster menjadi faktor utama pemicu terjadinya gempa bumi di wilayah tersebut. Nilai percepatan maksimum di daerah ini cukup signifikan, mengindikasikan potensi gempa yang dapat menimbulkan kerusakan sedang hingga berat.
Menanggapi informasi tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, saat dikonfirmasi Kaltim Post (Induk Bontang Post), Kamis (22/8) memberikan klarifikasi. Menurutnya, data mengenai potensi tsunami di PPU merupakan hasil simulasi yang dilakukan pada 2023 di wilayah Lampung.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa simulasi tersebut hanya bersifat penelitian dan kondisi saat ini di PPU relatif aman dari ancaman tsunami.
“Penjelasan dari BMKG yang saya konfirmasi, potensi ancaman tsunami yang dimaksud lebih mengarah ke wilayah seperti Selat Sunda dan Mentawai. Untuk PPU, risiko tersebut dinilai lebih rendah, dan cenderung aman,” ujar Muhammad Sukadi Kuncoro.
Mengutip penjelasan BMKG yang diterimanya kemarin, Muhammad Sukadi Kuncoro, menyebutkan bahwa yang berpotensi ancaman itu terjadi di Kota Tarakan, Kaltara.
“Penjelasannya dampak gempa di Manado dan Palu itu yang ada potensi di Tarakan. Tapi, kalau untuk yang di PPU aman saja,” tegasnya.
Sebagai langkah mitigasi, pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan titik kumpul, dapur umum, dan langkah-langkah evakuasi lainnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post