JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, masuk bursa calon pemimpin di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, di Kalimantan Timur yang proses pembangunannya sedang dipersiapkan oleh pemerintah.
Selain Ahok, ada tiga nama lain yang masuk daftar calon pemimpin lembaga yang dinamai Badan Otorita IKN. Ketiganya adalah Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya Tumiyono dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
“Untuk Otorita Ibu Kota Negara ini memang kita akan segera tanda-tangan Perpres di mana nanti ada CEO-nya. Sampai sekarang belum diputuskan, akan diputuskan dalam minggu ini,” kata Jokowi di Istana, Senin (2/4/2020).
“Kandidatnya ada. Pertama Pak Bambang Brodjonegoro, Pak Ahok [Basuki Tjahaja Purnama], ketiga Pak Tumiyono, dan empat Pak Azwar Anas,” kata Jokowi menambahkan.
Empat nama yang beredar ini tak pelak menuai tanggapan. Salah satunya dari Anggota Komisi V DPR Irwan Fecho. Ia merespons calon yang disebut Jokowi itu, terutama nama Ahok. Dia sama sekali tidak meragukan kompetensi Ahok dan tiga nama lain pilihan Jokowi. Dia juga menghargai otoritas Presiden ketujuh tersebut untuk membentuk badan otorita dan memilih calon pemimpinnya.
“Tetapi Pak Jokowi juga harus arif dan bijaksana, artinya memperhatikan aspirasi masyarakat Kaltim. Tentu mereka punya kompetensi, cuma menurut saya, di luar pimpinan utama itu, melibatkan putra-putri daerah,” kata Irwan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/3).
Pelibatan putra putri daerah terutama para pimpinan di Kaltim, kata politikus Demokrat ini, penting karena mereka lebih memahami karakteristik wilayah, geografis, maupun sosial budaya masyarakat di sana.
Irwan menyebutkan, empat nama yang dimunculkan Jokowi itu tidak mungkin ditolak. Sebab, mereka memang punya kompetensi dan kapabilitas untuk melaksanakan perintah presiden.
Akan tetapi, lanjutnya, Kaltim juga tidak kekurangan sumber daya manusia untuk terlibat dalam pembangunan IKN. “Kaltim punya pak Isran Noor, punya beberapa wali kota,” ucap legislator asal Kaltim ini.
Irwan berharap siapa pun yang nantinya memimpin Badan Otorita IKN, betul-betul memperhatikan karakteristik wilayah Kaltim, dan tidak melupakan sejarah bahwa IKN ini ada di Kaltim.
“Kemudian memperhatikan sosial, budaya, kemudian SDM di Kaltim. Jangan sampai menimbulkan kesenjangan sosial baru, kesenjangan budaya baru, kemudian kesenjangan antara miskin-kaya,” katanya. (fat/jpnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: