bontangpost.id – Setelah gagal, paket proyek peningkatan Jalan Asmawarman, Kelurahan Gunung Telihan, kembali masuk dalam tahap lelang. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merilis proses tender dibuka sejak 23 September lalu. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bina Antariansyah membenarkan kondisi tersebut.
Hanya, pagu anggaran proyek itu dikurangi. Semula paket ini dikucurkan sebesar Rp 10,5 miliar. Kali ini hanya Rp 2,5 miliar yang ditenderkan. Artinya hanya 25 persen volume yang bakal terserap. “Benar dilelang lagi. Tapi ada pengurangan pagu anggarannya,” kata Bina.
Sesungguhnya akses tersebut ada dua bentuk pekerjaan. Meliputi peningkatan jalan dan pembuatan saluran drainase. Porsinya 25 persen infrastruktur jalan dan 75 persen pembuatan drainase. Akan tetapi nantinya pengerjaan hanya fokus kepada peningkatan jalan.
“Jadi yang dikerjakan yang bisa diserap yakni peningkatan jalan saja. Memang semula paket ini mayornya ialah pembuatan drainase,” ucapnya.
Total panjang jalan yang diperbaiki sekira satu kilometer. Mulai dari simpang tiga Terminal Bontang hingga simpang tiga bundaran Kanaan. Dijelaskan dia, ada sedikit pengecoran di depan PLTD-MG. Sebab di area itu kontur jalan levelnya rendah. Sehingga perlu ditebali dengan pengecoran. Berdasarkan pengamatan awak media Kaltim Post (grup bontangpost.id), kondisi jalan di titik tersebut juga berlubang.
“Perlu ditinggikan. Kalau semula drainase juga dikerjakan harapannya air yang berada di permukaan jalan langsung bisa menuju saluran. Itu konsepnya,” tutur dia.
Setelah pengecoran, maka perusahaan pemenang tender wajib melanjutkan dengan pengaspalan. Disinggung mengenai waktu, ia berharap durasi tersisa cukup. Ke depan perusahaan hanya memiliki waktu pengerjaan maksimal dua bulan.
“Kalau jalan saja cepat. Tetapi kalau drainase tidak cukup bila sampai Desember mendatang,” sebutnya.
Faktor pelelangan kembali ini, Dinas PUPRK berupaya agar dana bantuan keuangan tidak kembali 100 persen. Ia pun berharap proses lelang dapat berjalan lancar. Tanpa ada sanggahan di kemudian hari. Karena jika itu terjadi maka berimbas waktu pengerjaan.
“Mudah-mudahan proses lelang lancar,” pintanya.
Dokumen ini telah diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) pekan lalu. Jika mengacu jadwal, penandatangan kontrak ditargetkan pada 18 Oktober mendatang. Sehubungan dengan pembuatan drainase bakal diprogramkan tahun depan kembali.
Sebelumnya diberitakan, paket serupa sebenarnya sudah diajukan ke ULP sejak medio Juli lalu. Dengan estimasi pengerjaan selama 5 bulan, Agustus-Desember. Akan tetapi proses pelelangan kala itu dibatalkan. Lantaran alotnya dinamika proses tender. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post