bontangpost.id – Sejumlah upaya PT Kaltim Parna Industri (KPI) untuk menurunkan angka stunting di Kota Bontang terus dilakukan.
Salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader Posyandu dalam membantu penanggulangan masalah gizi melalui pelatihan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), agar mampu mengatasi secara mandiri permasalahan di wilayahnya masing-masing.
Upaya peningkatan status gizi masyarakat tidak hanya dengan meningkatkan perluasan jangkauan pelayanan saja, tetapi perlu dibarengi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya para kader sebagai ujung tombak pelayanan.
Diketahui, pelatihan PMBA dilaksanakan di gedung BPU Kelurahan Kanaan selama tiga hari terhitung sejak, Rabu (18/5/2022).
Sebanyak 31 peserta kader posyandu dari tiga kelurahan mengikuti pelatihan ini. Terinci, 9 kader dari Kelurahan Belimbing, 11 kader asal Kelurahan Gunung Telihan, 10 kader dari Kelurahan Kanaan dan 1 kader dari puskesmas Bontang Barat.
CSR & PR Specialist PT KPI Mery Juna Manalu mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam peningkatan kesehatan masyarakat, terutama pencegahan gizi buruk pada balita, remaja hingga ibu hamil.
“Wawasan soal gizi makanan harus dimiliki oleh masyarakat terutama kader posyandu untuk menciptakan masyarakat yang sehat,” ujarnya.
Tak hanya itu, mewakili CSR PT KPI ia berterima kasih atas sinergi yang dibangun antara Dinas Kesehatan, Kelurahan Kanaan juga Puskesmas Bontang Barat.
“Tanpa adanya kerja sama yang baik program ini tidak akan berjalan sesuai harapan. Kami mewakili perusahaan mengucapkan terima kasih atas kerja samanya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua panitia pelatihan PMBA dr Irsal Wijaya mengatakan dengan adanya kegiatan ini akan melatih kader posyandu dalam menyajikan makanan pada balita dan ibu hamil yang bermasalah dengan status gizi seimbang.
Materi pelatihan yang diberikan meliputi PHBS kesehatan lingkungan, mengenal penyakit pada balita, serta meningkatkan nafsu makan anak dengan herbal.
“Pembekalan materi dua hari dan satu harinya untuk praktek,” ucap dr Irsal.
Turut hadir mewakili Camat Bontang Barat Ruri, Lurah Kanaan Andrie Lesmana, dan Lurah Belimbing Dwi Andriyani. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post