SAMARINDA – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim tetap optimistis pengerjaan proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda bisa selesai tepat waktu. Meski di beberapa seksi jalan masih ada permasalahan pembangunan, seperti sengketa lahan.
Bercermin dari upaya yang telah dilakukan Pemprov Kaltim bersama kontraktor pelaksana, hingga pemangku kepentingan lainnya, Kadis PUPR Kaltim Muhammad Taufik berkeyakinan, semua masalah itu dapat diselesaikan segera.
Apalagi izin pembangunan di Seksi II yang sempat terhalang kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura), kini telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 9 November lalu.
“Progres pembangunan dari Seksi IV, III, dan II, berkisar di antara 30-40 persen. Sebagian dari areal yang masuk Tahura sebelumnya, ada yang sudah rigit dan sedang proses. Karena surat perjanjian kerja sama dari KLHK baru keluar bulan lalu,” terangnya, Selasa (5/12) kemarin.
Dijelaskan, untuk Seksi I yang berasal dari APBD Provinsi Kaltim, dari 65 persen atau total 21,9 km, sudah dikerjakan 15,6 km rigitnya. Khusus di jembatan Manggar pada akhir Desember 2017, pengerjaannya sudah selesai 100 persen.
“Kalau di Seksi V baru sekitar 15 persen. Khusus untuk seksi III, II, dan IV yang merupakan investasi di luar APBD Kaltim, Desember 2018 sudah selesai semua. Bahkan harapan Menteri bulan oktober sudah selesai fisiknya juga,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, untuk tiga segmennya lagi sudah bisa selesai di Juni 2018. “Dari total panjang tol 93,35 km, 33,3 persen akan diselesaikan Desember ini. Termasuk masalah sertifikat di hutan lindung, dan sengketa selesai semua,” akunya.
Direktur Utama PT Jasamarga Arie Irianto mengakui, pengerjaan jalan tol terhambat masalah pembebasan lahan. Meski begitu, pihaknya optimis semua masalah sengketa lahan bisa diselesaikan sebelum penghujung tahun 2017.
Karena dari pemerintah pusat, melalui APBN telah menyetujui tambahan anggaran untuk menyelesaikan masalah lahan sebesar Rp 350 miliar. Dana itu akan digunakan untuk membayar pembebasan lahan, atau biaya tanam tumbuh milik masyarakat, dari seksi I sampai seksi V.
“Iya, ada dana tambahan Rp 350 miliar. Karena ada biaya ganti tanam tumbuh dan sebagainya, kita minta dari PPTK mengestimasi. Kemudian diberikan tambahan Rp 350 miliar. Itu dana talangan kami. Bukan dari Kementrian PUPR,” ungkapnya.
Ia menyebut, proses penalangan dana oleh pihak swasta karena ada keterbatasan APBN. Langkah itu telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR. Dengan catatan, alokasi anggaran tersebut akan dibayarkan kemudian.
“Nanti diganti oleh Badan Lembaga Layanan Umum Manajemen Aset Negera (LMAN). Jadi kami nalangi dulu nih. Itu plafon, kita izin ke bank. Sudah oke, sesuai permintaan PPTK. Targetnya, dengan dana itu harus diselesaikan tahun ini semua pembayaran lahannya,” tuturnya. (drh)
Pembangunan Jalan Tol Balikpapan- Samarinda
Panjang 99,02 Km
=Seksi 1 sepanjang 22 Km terdiri dari 5 Segmen dengan Sumber Dana APBD Provinsi Sebesar Rp. 1.425.605.937,- dan diperkirakan selesai pada Akhir Desember 2018.
=Seksi 5 Sepanjang 11,12 Km dengan Sumber Dana APBN & Loan China Rp.848.558.119.164,- dan diperkirakan selesai pada Akhir Desember 2018.
=Seksi 2, 3 & 4 dibiayai melalui investasi Oleh PT. Jasa Marga sepanjang 66,95 Km dan diperkirakan selesai pada Akhir Desember 2018.
==Progres Pembangunan==
=Seksi II: Samboja – Palaran I (26,375 Km)
Rencana: 25,574 persen
Realisasi: 26,087 persen
=Seksi III: Samboja-Palaran II (21,90 Km)
Rencana: 34,270 persen
Realisasi: 44,680 persen
=Seksi IV: Palaran-Mahkota II (17,82 Km)
Rencana: 29,152 persen
Realisasi: 33,380 persen
Sumber data: Dinas PUPR Kaltim dan PT Jasamarga
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: