LAIN ladang, lain belalang. Lain partai, lain juga calegnya. Ketika sebagian besar partai politik (parpol) mengutamakan kader internal dengan persentase lebih besar dalam pencalegan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bontang justru menginginkan keseimbangan antara internal dan ektesrnal. Artinya, 50 persen caleg berasal dari kader internal, 50 persen lagi diisi caleg eksternal atau luar partai.
“Bisa (caleg) dari eksternal. Komposisi kami kalau bisa 50-50,” kata Ma’ruf Effendi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Bontang.
Menurut dia, selama ada tokoh atau kandidat luar yang ingin masuk menjadi caleg PKS, maka akan diterima. Namun tentu dengan sejumlah kriteria yang ada di partai berlambang bulan sabit kembar tersebut. Dari daftar bakal calon anggota DPRD (BCAD) yang tengah disusun saat ini, Ma’ruf mengakui jumlah yang berasal dari eksternal terbilang banyak.
“Persentasenya saat ini saya tidak tahu persis, kira-kira 30-40 persen,” sambung anggota Komisi II DPRD Bontang ini.
Namun Ma’ruf megungkap, mencari caleg dari eksternal partai bukan perkara yang mudah. PKS dalam hal ini telah melakukan pendekatan pada tokoh-tokoh untuk mengajak bergabung di partai. Tetapi rupanya masih banyak yang belum berniat untuk terjun ke dunia politik. Hal ini banyak ditemui PKS saat menawarkan kepada tokoh-tokoh eksternal.
“Mencari caleg eksternal juga tidak gampang, susah juga, tidak segampang yang kami duga,” sebut Ma’ruf.
Kata dia, BCAD yang disusun PKS Bontang sejauh ini telah mencapai 90 persen. Jumlah tersebut telah terdistribusi ke tiga daerah pemilihan (dapil) secara lengkap mulai dari Bontang Utara, Bontang Barat, dan Bontang Selatan. Dari para caleg yang nantinya diusung, PKS menargetkan bisa meraih lima kursi masing-masing dua di Bontang Utara dan Bontang Selatan, serta satu kursi di Bontang Barat.
“Target ini sudah sesuai musda (musyawarah daerah) yang dilakukan 2015 kemarin. Oleh karena itu saya selaku ketua DPD PKS Bontang akan bekerja semaksimal mungkin bagaimana amanah musda ini bisa terealisasi,” jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut, PKS mengutamakan kerja struktur. Ma’ruf mengklaim struktur yang dimiliki PKS di Bontang sudah kuat, tersebar di tiga kecamatan dan 15 kelurahan. Semua sudah terbentuk dan setiap sepekan sekali melakukan rapat-rapat koordinasi dan siap bekerja membantu jaringan partai.
Hal serupa juga diterapkan oleh DPC Partai Demokrat Bontang. Ubayya Bengawan selaku ketua DPC mengatakan, konsolidasi organisasi dengan menyusun kepengurusan di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menjadi upaya-upaya awal mempersiapkan pertarungan di Pemilu 2019.
“Kemudian kami membentuk PAC (Pengurus Anak Cabang, Red.) di seluruh kecamatan, lalu ranting di seluruh kelurahan. Nanti kami akan rapat, kan masih lama juga. Masih panjang waktu untuk mempersiapkan,” jelas Ubayya.
Ubayya mengatakan, masih cukup waktu dalam mempersiapkan partai menyongsong pemilu legislatif. Saat ini perhatian para pengurus partai tengah difokuskan untuk memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018. Pun dengan proses pencalegan, Partai Demokrat masih belum melakukan pembukaan pendaftaran caleg.
Rencananya proses pendaftaran ini baru akan dilakukan setelah penetapan resmi verifikasi faktual parpol-parpol peserta pemilu secara nasional dilakukan, Sabtu (17/2) lusa. Kendati mengklaim memenuhi syarat secara nasional, Partai Demokrat tetap menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Setelah itu baru kami akan membuka pendaftaran caleg di tiga dapil baik internal maupun eksternal,” tambahnya.
Meski belum membuka pendaftaran caleg, namun dia menyatakan Partai Demokrat telah memiliki daftar bakal caleg yang akan diusung. Dari daftar ini nantinya akan diseleksi untuk menghasilkan calon-calon terbaik yang dianggap bisa diterima oleh masyarakat. Menurut Ubayya, penyusunan caleg ini sangat menentukan dalam memenangkan partai.
“Tentu dalam perjalanannya nanti akan ada beberapa trik. Tapi kami serahkan triknya kepada masing-masing individu,” terang dia.
Kader partai, sambung Ubayya, menjadi yang diutamakan dalam proses pencalegan nantinya. Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan bagi pihak luar partai yang ingin bergabung dengan Partai Demokrat dalam pemilu mendatang. “Kami ini kan partai yang terbuka. Siapa saja yang ingin bergabung ya silakan saja,” kata Ubayya yang juga Ketua Komisi II DPRD Bontang ini.
Untuk target kursi di DPRD Bontang, Ubayya menyatakan naik seratus persen dibandingkan yang ada saat ini. Yaitu empat kursi dari dua kursi yang kini dimiliki di Bontang Lestari. Target ini dibuat dengan memperhatikan mesin-mesin politik yang berjalan. Dengan melihat pada mesin partai dan caleg yang akan diusung nantinya, dia optimistis target dapat tercapai.
“Tapi kalau bisa lima (kursi) kenapa tidak? Kami optimistis lah, apalagi masa-masa sulit telah dilewati Demokrat. Insyaallah Demokrat akan mengusung, kalau bukan presiden ya wakil presiden. Sehingga ini bisa menjadi harapan untuk masyarakat menjatuhkan pilihan kepada kami,” urai pria yang pernah menjalani profesi kuli tinta ini. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: