bontangpost.id – Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA akan dimulai awal Juni mendatang. Namun demikian ada beberapa perubahan teknis PPDB menyangkut zonasi.
“Kalau tahun lalu hanya satu, maka tahun ini dikembangkan menjadi tiga zonasi,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sumariyah.
Saat ini draf petunjuk teknis PPDB masih dalam proses pengajuan ke Disdikbud Kaltim. Nantinya daerah yang masuk zona satu tidak bisa mendaftar di zona lainnya.
Ketentuan ini berasal dari pemerintah pusat. Artinya daerah hanya mengikuti kebijakan yang sudah dibuat oleh pusat. Pembagian zonasi nantinya mengacu terhadap kelurahan terdekat dengan sekolah. Di samping itu ada kelurahan yang merupakan zona irisan. Karena secara geografis berdekatan dengan dua sekolah.
“Misalnya Api-Api itu bisa mendaftar di dua sekolah yakni SMA 1 dan SMA 2. Bedanya di pilihan pertama ada tambahan nilai 100. Tetapi kalau tergeser maka di pilihan kedua tambahan nilainya hilang,” ucapnya.
Namun ada kekurangan dari penerapan tiga zonasi ini. Jika daerahnya tidak termasuk dalam irisan, maka ketika tersisih di sekolah yang dalam zonasinya, tidak bisa mendaftar di SMA lainnya. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu. Kala itu, siswa jika gagal di SMA pertama masih bisa memilih pilihan kedua dan ketiga. Dalam sistem namanya akan beralih secara otomatis.
Diketahui, tiga SMA di Bontang berada di kecamatan yang berbeda. Rinciannya Bontang Selatan yakni SMA 2, Bontang Utara SMA 1 di Bontang Utara, dan SMA 3 di Bontang Barat. Namun demikian masih ada pula zona prioritas. Cakupannya menyasar RT terdekat.
“Khusus zona prioritas ini wajib diterima. Ini sama dengan tahun lalu. Sebagai contoh beberapa RT di Guntung masuk zona prioritas SMA 3. Kendati secara wilayah masuk Bontang Utara,” tutur dia.
Jalur zonasi ini memiliki porsi 50 persen dari total daya tamping tiap satuan pendidikan. Jumlah ini bisa bertambah jika ada sisa kuota dari tiga jalur yang dibuka awal yaitu prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orangtua.
Menurutnya, daerah lain juga menerapkan skema ini. Tetapi bedanya seperti Samarinda dalam satu zonasi masih ada beberapa sekolah yang tergabung. Sehingga pilihan siswa tidak hanya satu. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post