BONTANG – Pemkot Bontang mengucurkan anggaran sebesar Rp 12,8 miliar untuk penanggulangan banjir tahun ini. Angka itu terdiri dari tujuh paket pengerjaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK). Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Karel mengatakan program ini menyasar penurapan maupun normalisasi saluran drainase.
“Menyasar Sungai Bontang, Sungai Guntung, maupun saluran drainase dekat permukiman warga,” kata Karel.
Berkenaan dengan penurapan Sungai Bontang terdapat dua lokasi. Meliputi di Kelurahan Apiapi dan Gunung Telihan. Penurapan di Apiapi sepanjang 15 meter mencakup kedua sisi bibir sungai. Tinggi penurapan ialah 3,5 meter. Kondisi kini pinggir sungai masih berupa susunan batu.
“Titik tepatnya mulai jembatan bawah turunan Mapolres Bontang ke permukiman di belakang Jalan Tennis,” ucapnya.
Rencana pengerjaan di Kelurahan Gunung Telihan lebih panjang yakni 290 meter. Akan tetapi pengerjaannya yakni hanya satu sisi. Tingginya empat meter. Titik proyek menyasar jembatan sebelum masuk bundaran Kanaan sebelah kanan jalan. Dari arah Terminal Bontang. Anggaran yang dikucurkan yakni Rp 5,8 miliar.
“Ini merupakan lanjutan pengerjaan tahun sebelumnya. Sebab saat itu kami putus kontraknya,” terang dia.
Sementara penanggulangan banjir di Sungai Guntung berwujud pemasangan boks culvert. Karel menjelaskan terdapat satu titik yang bakal dipasang sarana ini. Tepatnya di pertemuan antara anak dengan induk Sungai Guntung. Anggaran yang dibutuhkan ialah Rp 250 juta.
Sebelumnya Sungai Guntung telah diturap pada tahun lalu. Panjangnya mencapai 1,7 kilometer. Pengerjaan itu bantuan dari Pemprov Kaltim. Total anggarannya sekira Rp 18 miliar.
Adapun sisanya ialah pembangunan saluran drainase baru di Kelurahan Satimpo dan Normalisasi saluran drainase di tiga kecamatan. Bentuk normalisasi ialah pengerukan sedimen yang mengendap di saluran tersebut.
Di samping itu, tahun ini Pemkot Bontang pun mendapatkan bantuan keuangan (Bankeu) untuk penanggulangan banjir sebesar Rp 40 miliar. Rencananya, anggaran itu diperuntukkan penurapan Sungai Bontang. Sasarannya dari jembatan samping SD Bethlehem ke bagian hulu sungai.
“Panjangnya 850 meter dan tinggi turap 4,5 meter. Pengerjaan ini nantinya mencakup sisi kanan dan kiri sungai,” sebutnya.
Karel menjelaskan seluruh penganggaran ini masih 15 persen dari keseluruhan program penanggulangan banjir. Mengingat ketersediaan anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap. Proses lelang akan dimulai pada April mendatang. Kontraktor yang berpatisipasi hanya yang memegang spesialisasi pengairan.
“Seluruh lelang akan dibuka di ULP Bontang. Termasuk yang dari Bankeu Pemprov Kaltim,” bebernya.
Sebagai informasi, banjir menyerang 8 kelurahan pada Juni lalu. Meliputi Kelurahan Gunung Telihan, Kanaan, Satimpo, Apiapi, Gunung Elai, Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah, dan Guntung. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post