SANGATTA -Defisit anggaran yang terus melanda Pemkab Kutim dalam beberapa tahun, dan diperkirakan berlajut hingga beberapa tahun ke depan, dipastikan akan berdampak pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutim. Sebab, minimnya anggaran bisa mengganggu program pembangunan yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, revisi RPJMD kemungkinan akan dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan.
Menurut Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Kutai Timur (Kutim) Irawansyah revisi ini memang diperlukan. Karena target pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD Kutim, lima tahun ke depan, yang telah diperdakan. Sementara, diprediksi itu tidak akan tercapai karena Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) berkurang, sehubungan dipotongnya dana bagi hasil (DPH) dari pusat.
“Jadi karena ada target pembangunan yang tidak tercapai, maka perlu dilakukan revisi RPJMD. Ini perlu dilakukan menyesuaiakn dengan apa yang telah dikerjakan,” kata Irawansyah.
Dia mencontohkan, salah satu masalah yang mungkin tidak tercapai adalah, jika sebelumnya di targetkan akan membangun tiga buah pasar dalam setahun, ternyata karena anggaran berkurang, maka yang berhasil dibangun dalam jangka dua tahun , hanya satu pasar, atau dua pasar.
“Jadi perlu penyesuaian, agar target itu bisa tercapai sesuai dengan kemampuan keungan yang ada,” katanya.
Termasuk dalam bidang lain, seperti pendidikan, atau dinas lain. Misalnya sebelumnya Pemkab ingin membangun sekolah beberapa unit, namun karena anggaran berkurang, maka target pembangunan sekolah tidak sesuai lagi. Karena itu, perlu penyesuaian target.
Hal lain yang membuat perlunya dilakukan revisi adalah karena perubahan SKPD. Dimana ada SKPD yang dilebur, ada yang dibubarkan. Sehingga, ini juga perlu penyesuaian di RPJMD.
“Jadi revisi ini erat kaitannya dengan anggaran yang berkurang membuat sasaran target tidak tercapai,” ucap Irawansyah.
Sebelumnya, Kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Kadisperindag) Kutim Edward Azran mengusulkan revisi RPJMD. Karena dipastikan capaian pembangunan, tidak sesuai dengan target dalam RPJMD sebelumnya, karena defisit anggaran.
“Kita ketahui defisit anggaran ini membuat target program dalam RPJMD, banyak tidak tercapai. Karena itu perlu dilakukan penyesuaian. Termasuk akibat adanya perubahan struktur OPD, karena ada yang dilebur, ada yang dihapus dan ada yang baru, jadi perlu penyesuaian dalam RPJMD,” saran Edward dalam rapat Koordinasi yang dipimpin Sekertaris Kabupaten (Sekkab ) Kutim Irawansyah, Senin (20/11). (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: