Oleh Lifa Umami, SHI
Ibu Rumah Tangga
Situs Cinderella Escorts (CE) tentu sudah tidak asing lagi bagi orang berduit yang ingin mendapatkan teman kencan perawan lewat dunia maya. Menurut laporan koresponden salah satu media, Richard Susilo dari Jepang yang mewawancarai langsung Jan Zakobielski (27) pemilik dan pengelola situs CE, situs ini sudah beroperasi selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
Jan Zakobielski mengatakan bahwa situsnya sebagai perusahaan sangat profesional dan sangat terorganisir dengan sempurna sebagai sebuah agensi. CE adalah penyalur perempuan yang ingin menjual keperawanan kepada para pembeli terpercaya melalui sistem lelang.
CE yang bermarkas di Jerman belum lama ini berhasil melelang keperawanan seorang perempuan Inggris, Jasmin (26) menjual keperawanannya dengan harga sekitar Rp 21 miliar kepada seorang aktor terkenal Hollywood.
Bulan April tahun lalu Cinderella Escorts berhasil menjual wanita Rumania Alexandra Khefren (18) dengan harga 2,4 juta dolar yang dibeli pengusaha Hong Kong.
Pelamar keperawanan para perempuan ini-pun berasal dari berbagai kalangan dan negara, seperti pengusaha kaya, artis hollywood, pemain sepakbola, bahkan politikus terkenal dari Indonesia. Perempuan yang telah berhasil menjual keperawanannya ini akan mendapat prosentase 80 persen dari harga lelang yang bisa mencapai miliaran rupiah, sementara Zakobielski mendapatkan 20 persennya. Zakobielski mengaku agensinya resmi dan legal. Sehingga dia tidak mau disebut sebagai “mucikari” namun lebih tepatnya disebut sebagai pebisnis. Demikianlah sebuah potret kemaksiatan berbalut bisnis yang menguntungkan dengan dalih menolong para perempuan menggapai impiannya.
Dilansir dari media online 30 Maret 2018 lalu. Pengelola CE mengatakan ada ratusan wanita Indonesia mengajukan lamaran untuk menjual keperawanan dengan harga tinggi. Yang mengejutkan, jumlah perawan dari Indonesia yang mengajukan dirinya ada sekitar 350 orang.
Perempuan Indonesia yang mayoritas muslimpun menjadi terpesona dan terbius dengan rayuan penawaran manis yang sejatinya adalah jebakan yang menjerumuskan kedalam kubangan dosa. Pundi-pundi materi yang sangat menggiurkan menjadikan mereka hilang keimanan. Harga diri dan kehormatanpun tak lagi punya arti.
Gaya hidup hedonis akibat sistem kapitalis liberal telah menjangkiti kaum hawa, bukan hanya perempuan barat, tapi para perempuan indonesiapun telah mengadopsi gaya hidup tersebut. Seolah-olah kebahagiaan itu hanya mampu diraih dengan mendapatkan materi yang melimpah. Harta berlimpah, mobil mewah, rumah megah, emas berlian nan melimpah adalah standar kebahagiaan menurut mereka.
Kebahagiaan semu inilah yang dikejar para perempuan tersebut dengan menghalalkan segala cara. Tidak peduli agama. Gemerlap dunia telah membutakannya. Akhirnya prostitusi menjadi pilihannya. Apalagi taraf internasional, tentu tarifnya juga kelas dunia dan mendunia.
Negeri muslim terbesar inipun ternyata juga gagal dalam mencegah maraknya prostitusi online, hal itu dikarenakan negara menerapkan sistem kapitalis yang menjunjung tinggi gaya hidup liberal bebas tanpa batas. Contohnya aturan pidana di negeri ini tidak dapat menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melakukan perzinahan secara sukarela. Terlebih jika RUU Pencegahan Kekerasan Seksual di sahkan, jasa yang ditawarkan oleh Cinderella Escorts (CE) tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana. Karena perbuatan seksual yang dilakukan tanpa paksaan, dikehendaki oleh satu sama lain dan seseorang secara bebas memberikan persetujuannya, tidak akan dikategorikan sebagai perbuatan yang patut disanksi. Maka agensi seperti CE baik pengelola, pengguna dan para perempuannya tidak dapat tersentuh hukum.
Hal tersebut merupakan salah satu bukti nyata merajalelanya zina di tengah kita. Karena zina tak bisa dianggap sebagai pelanggaran dan harus mendapatkan sanksi apabila melakukan. Dan ini merupakan salah satu tanda di antara tanda akhir zaman yang dikabarkan nabi 14 abad lalu.
Diriwayatkan Imam Bukhari & Muslim, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah sedikitnya ilmu, tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, serta MERAJALELA-NYA ZINA (yazharo az-zinaa)” .
Semakin banyaknya perempuan yang menggadaikan kehormatannya adalah akibat dari penerapan sistem kapitalis liberal yang menyebabkan ekonomi semakin sulit dan menghimpit. Biaya hidup kian melangit, mengakibatkan para perempuan yang tipis imannya mudah sekali menggadaikan kehormatannya dengan cara yang diharamkan oleh agama. Tapi banyak juga dari mereka yang menjual kehormatannya hanya karena ingin memenuhi gaya hidupnya yang hedonis matrealistis layaknya selebritis.
Sungguh sangat memprihatinkan, aturan agama diterjang demi untuk mendapatkan uang. Para perempuan itu tak lagi menghiraukan halal haram dalam mencari uang. Yang terpenting bagi mereka adalah, mereka tidak perlu bersusah payah harus mengeluarkan banyak tenaga dan fikiran, sedangkan rupiah yang akan mereka dapatkan sungguh luar biasa besar. Na’udzubillah…
Negara, yang sejatinya bertindak sebagai pengurus dan pengayom seluruh rakyatnya, seolah abai terhadap amanahnya. Ditengah melimpahnya kekayaan alam negeri katulistiwa ini, ternyata angka kemiskinan semakin melambung tinggi. Sumber daya alam yang melimpah ruah tak lagi dimiliki ibu pertiwi. Akibat ekonomi kapitalis, semua sumber daya alam yang menguasai hajat hidup seluruh umat telah dikuasai oleh ASING dan ASENG. Hingga kekayaan negeripun tak lagi mampu menyejahterakan rakyatnya. Sungguh “MIRIS”!!
Kemiskinan dan ekonomi yang sulit inilah salah satu penyebab kaum hawa rela menggadaikan kehormatannya hanya untuk mendapatkan pundi-pundi materi. Merekapun seolah tak mau diatur dengan aturan agama saat memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka menganggap bahwa agama hanya mengatur masalah sholat, puasa, zakat dan ibadah mahdhoh saja. Sedangkan terkait masalah ekonomi, sosial, budaya, politik dan yang lainnya, mereka tidak mau diatur dengan aturan yang berasal dari Tuhannya.
Padahal, hanya aturan islamlah yang mampu mengatasi semua permasalahan yang muncul di tengah-tengah manusia. Menyelesaikan semua permasalahan tersebut dengan komprehensif. Bahkan, tidak ada satupun permasalahan yang dihadapi manusia yang tidak bisa diselesaikan dengan islam.
Dalam sebuah kaidah Syara’ dikatakan bahwa “Perempuan adalah kehormatan yang wajib dijaga”. Islam pun secara tegas memberikan penjagaan terbaik kepada perempuan melalui SyariatNya. Islam melindungi perempuan dari hal yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, sehingga dapat menjadi solusi dalam mengatasi prostitusi melalui penyelesaian yang komprehensif. Yaitu dengan menerapkan aturan-aturan islam secara menyeluruh dalam sebuah institusi negara yang insya Allah akan membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
Wallahu a’lam. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: