Pemerintah Iran menyatakan mendapat undangan langsung dari Arab Saudi untuk mengirimkan delegasi menjalankan ibadah haji di Makkah tahun ini. Izin ini pertama kali terjadi setelah tiga dekade terakhir, di tengah memburuknya hubungan kedua negara.
Dilansir situs alaraby.co.uk, Selasa (10/1), undangan resmi itu diterima Iran tepat dua minggu setelah Riyadh mengeluarkan pengumuman kepada publik. Dengan demikian, umat Muslim Iran bisa kembali berhaji melalui jalur resmi.
Setahun lalu, tidak ada satupun delegasi pemerintahan Iran yang berangkat menuju Kota Suci Makkah untuk menjalankan ibadah haji. Kondisi ini terjadi karena tindakan Arab Saudi yang mengeksekusi mati salah satu ulama besar Iran.
Dalam tiga dekade terakhir, penduduk Iran lama absen untuk menunaikan Rukun Iman kelima tersebut. Apalagi, kedua negara memilih berseberangan dalam menangani konflik di Suriah dan Yaman.
Kondisi itu diperburuk dengan tragedi Mina, di mana jemaah haji yang ingin melempar jumrah tewas berdesak-desakan hingga menewaskan 464 orang. Alhasil, visa masuk jemaah haji dari Iran terpaksa dibatalkan.
Selain Iran, pemerintah Arab Saudi telah membuka pembicaraan dengan 80 negara sahabat lainnya untuk mengatur masalah ibadah haji di tahun 2017.
“Semua hal terkait ibadah haji, termasuk akomodasi, makanan, medis, transportasi, keamanan jemaah, perbankan dan konsuler, harus segera dipelajari dan sebagai solusi untuk diajukan berikutnya,” tegas Menteri Ibadah Mohammed Bentin.(net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: