bontangpost.id – Sekolah Negeri 001 Bontang Utara memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Kamis (16/9/2021) pagi. Agar pembelajaran ini selaras dengan protokol kesehatan (prokes) yang diminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, maka pembelajaran dibagi dua skema.
Kepala SDN 001 Bontang Utara Yani Astutik menjelaskan pembagian sif kelas dibagi pagi dan siang. Untuk kelas pagi dimulai pukul 07.15-09.00, kelas siang pukul 09.30-11.30.
Total ada 547 murid menempuh pendidikan di sekolah yang terletak di Jalan Kapten Pierre Tandean ini. Tiap angkatan, mendapat giliran dua hari belajar di kelas. Senin-Selasa kelas 5 dan 6; Rabu-Kamis kelas 3-4; dan Jumat-Sabtu kelas 1-2. Sehingga akumulasi belajar aktif berlangsung 6 hari.
“Karena kami mulai PTM hari Kamis, jadi yang mulai masuk kelas atas, 3 dan 4,” ujarnya ketika disambangi di kantornya, Kamis (16/9/2021) pagi.
Dia mengatakan selama 3 hari mendatang, dimulai Kamis-Sabtu dimanfaatkan pihak sekolah untuk memperkenalkan soal prokes dan jadwal pembelajaran kepada murid.
Selain itu, momen ini juga dimanfaatkan untuk membangun kembali interaksi antara guru dan murid, serta sesama murid. Tentu dengan batasan prokes yang dianjurkan Disdikbud. Pasalnya, di hari perdana ini banyak anak didik yang canggung bahkan tegang saat kembali ke sekolah. Ini tak mengherankan, sebab nyaris dua tahun mereka absen belajar di kelas.
“Terakhir kali belajar di kelas 18 bulan lalu. Anak-anak masih pada canggung,” beber Yani.
Sementara pembelajaran aktif bakal dimulai Senin (20/9/2021) pekan depan. Di sana guru-guru akan mulai menjelaskan pembelajaran secara langsung, serta menggali potensi akademik anak didik. Dalam pembelajaran ini sekolah akan menerapkan kurikulum darurat.
“Senin pekan depan kami mulai pembelajaran. Tidak sepenuhnya luring, masih kami kombinasikan juga dengan daring,” katanya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan SDN 001 BU adalah satu dari 15 sekolah yang mendapat izin PTM tahap perdana. Selama 2 pekan mendatang, sekolah akan dimonitor oleh Disdikbud. Setelahnya, evaluasi akan dilakukan. Bila pembelajaran aman, tak ada klaster, maka sekolah lain akan menyusul dibuka.
“Kita tunggu sampai dua minggu ke depan. Semoga semua baik. Jadi sekolah lain bisa menyusul (PTM),” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post