259 Peserta Imtihan dan Khotmil Alquran Diwisuda
SANGATTA – Keberadaan SDIT 1 Daarussalaam Sangatta, Kutim menjadi wadah yang tepat untuk mencetak generasi gemilang dan calon hafiz Alquran. Terbukti, sebanyak 259 peserta imtihan dan khotmil Alquran ke-5 tahfidz juz 30 dan 29 metode ummi tahun pelajaran 2016/2017 telah diwisuda, Sabtu (18/3) lalu.
Acara yang berlangsung di ruangan Akasia, Gedung Serba Guana (GSG) pusat Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta ini juga dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim, serta ratusan undangan dan orang tua murid.
Kepala SDIT 1 Daarussalaam Sangatta Joko Susilo mengatakan, murid atau peserta imtihad tartil dan tahfidz di sekolah yang dipimpinnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Jika pada tahun 2012/2013 lalu, peserta imtihad tartil dan tahfidz hanya ada 60 orang. Namun pada tahun 2013/2014 jumlah mereka bertambah jadi 120 peserta, dan kembali meningkat di tahun 2014/2015 menjadi 160 orang peserta.
Kemudian pada tahun 2015/2016 naik lagi menjadi sebanyak 180 peserta, dan pada tahun 2016/2017 telah mencapai 259 orang peserta. Klasifikasinya yakni 122 anak kelompok tartil, 120 anak kelompok juz 30, dan 49 anak kelompok juz 29.
“Dari data ini, ada sebagian anak yang mengikuti dua kategori yakni Juz 29 dan 30. Mereka yang diwisuda tersebut berasal dari kelas II hingga kelas VI,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Pembina Muslim Daarussalaam Sangatta H Muhammad Idris menerangkan, tujuan pelaksanaan imtihan dan khotmil Alquran ini, untuk memberikan laporan dan bukti langsung kepada para orang tua murid tentang hasil pembelajaran Alquran yang sudah didapatkan anak-anak mereka melalui metode tahfidzul Alquran.
“Kalau sehari-hari, para orang tua murid hanya mendapatkan laporan melalui buku laporan para murid. Tapi dengan kegiatan imtihan dan khotmil Alquran ini, para orang tua murid bisa melihat langsung perkembangan belajar para buah hatinya,” sebutnya.
Sementara itu, Manager Penjamin Mutu Ummi Foundation Surabaya Ahmad Yusuf menyebutkan, bahwa standar bacaan para peserta imtihan dan khotmil Alquran SDIT 1 Daarussalaam secara tartil telah sesuai dengan standar bacaan imam di Masjid Mekkah dan Madina.
Dirinya berharap, anak-anak tersebut nantinya dapat menjadi generasi gemilang bagi agama, bangsa dan negara ini. Mengingat diusia mereka yang masih begitu belia, mereka telah menjadi hafiz Alquran dan memiliki bekal ilmu agama yang sangat baik.
“Anak-anak ini sebelum diwisuda telah mengikuti enam tahap pengujian dengan tingkat kesulitan masing-masing. Tentu ini pengujian yang luar biasa. Kita semua berharap mereka ini dapat menjadi generasi gemilang dalam membumikan Alquran,” tuturnya selepas memimpin proses imtihan.
Untuk diketahui, pada acara imtihan dan khotmil Alquran ke 5 tahfidz juz 30 dan 29 ini, para anak didik yang jadi peserta mendapatkan pengujian dari para ustaz, undangan, dan wali murid. Pengujian dilakukan secara acak. Bahkan ustaz Ahmad Yusuf dalam kesempatan itu ikut menguji langsung para peserta. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post