BONTANG – Polres Bontang kini memburu pelaku pembuat berita bohong atau hoaks di media sosial terkait motor Shogun yang terbakar di dekat Polres, Rabu (22/5/2019). Pasalnya, motor tersebut disebut dibakar pemiliknya lantaran tak terima terkena razia. Namun kenyataannya tidak seperti itu.
“Masih dalam penyelidikan. Sedang dicari siapa yang membuat video tersebut,” jelas Wakapolres Bontang, Kompol Eko Alamsyah kepada bontangpost.id, Kamis (23/5/2019).
Kejadian ini tentunya membuat nama baik Polres Bontang tercoreng. Tidak ada target, namun Eko – begitu sapaan karibnya – memastikan akan mencari pelaku hingga ketemu. “Sampai ketemu,” singkatnya.
Pengendara sebuah mobil saat melintas di TKP dalam video yang berdurasi 11 detik tersebut menyebutkan, “Nah ini razia di polres, ndak terima dirazia motornya dibakar, mantap”. Kemudian mobil tersebut berlalu sembari mengarahkan kamera ponsel ke motor terbakar yang dikerumuni warga.
Video ini dianggap hoaks lantaran tidak sesuai fakta. Dalam wawancara yang dilakukan Kaltim Post (induk Bontangpost.id), kejadian ini dialami Haryono (41) warga Jalan Reformasi, Kelurahan Apiapi. Ia baru saja pulang mengisi bahan bakar untuk motornya ke SPBU yang berada di Kilometer 6. Sampai di Jalan Bhayangkara, motor Shogun yang dikendarainya tiba-tiba mogok.
“Habis beli bensin, tiba-tiba motor mogok dan terbakar,” kata Haryono yang masih kebingungan melihat rangka motornya yang telah hangus.
Kejadian tersebut berlangsung cepat, yakni sekira pukul 12.30 Wita. Ketika motor yang dikendarai bersama dua orang anaknya mogok, Haryono lantas mencoba memperbaiki dengan membuka karbu motor dan selang bensin. Dari selang bensin, keluar sedikit bahan bakar, di waktu yang sama, Haryono menyalakan mesin motornya. “Tiba-tiba ada percikan dan langsung terbakar,” ujarnya.
Pengendara yang kebetulan melintas, Hendra (33) warga Jalan KS Tubun RT 18, Kelurahan Tanjung Laut, mengungkapkan saat motor Haryono terbakar, di TKP tak ada sumber air, makanya api sulit dipadamkan dan langsung membakar hampir 80 persen motor. “Akhirnya bisa padam menggunakan APAR Polres Bontang, karena dekat,” terang Hendra.
Hendra merupakan rekan kerja Haryono. Keduanya pekerja bangunan atau membuat interior. Rabu (22/5/2019) kemarin, Haryono memang izin tak masuk kerja lantaran motornya mogok. “Saya sempat nyandain jual saja itu motor, eh malah terbakar,” imbuhnya.
Atas kejadian tersebut, Haryono mengalami kerugian materil berkisar Rp 8 juta. Motor bebek merek Shogun yang digunakan Haryono sudah menemaninya selama 5 tahun, dan merupakan satu-satunya kendaraan yang ia gunakan kemana pun. (Arsyad Mustar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post