bontangpost.id – Dinas Kesehatan (Diskes) mencatat terdapat 34 kasus penderita demam berdarah dengue kurun 1-24 Maret ini. Penanggung Jawab DBD Diskes Imah mengatakan dari 15 kelurahan hanya lima yang nihil kasus penderita. Meliputi Satimpo, Bontang Kuala, Api-Api, Loktuan, dan Guntung.
“Selebihnya ada kasus yang ditemukan,” kata Imah.
Ia menyebut angka kasus ini masih bisa bergerak meningkat. Sebab pelaporan itu akan direkapitulasi pada akhir bulan. Kasus tertinggi menyasar Kelurahan Berebas Tengah dengan 9 kasus. Kondisi ini sama ketika di Januari lalu. Bahwasanya kelurahan tersebut mencapai 23 kasus penderita.
“Dari awal tahun sampai saat ini kasus kematian masih satu. Tepatnya di Januari lalu,” ucapnya.
Meskipun demikian warga diminta tetap waspada akan kasus DBD. Ia pun tidak menyebutkan kasus ini meningkat tajam. Sebab mengacu pola maksimal yang dibuat Diskes kurun lima tahun belakangan, pada bulan yang sama sempat tercatat 87 kasus penderita. Tepatnya di 2019 silam.
“Tidak ada kenaikan signifikan mengacu pola maksimal,” tutur dia.
Ia menyebut media yang bisa menjadi tempat tumbuh kembang nyamuk harus segera dibersihkan. Selain itu, warga juga diminta untuk menutup tempat penampungan air, menaruhkan bubuk abate di bak mandi, hingga memperhatikan tempat penampungan air. Meliputi vas bunga, tatakan dispenser, hingga drum.
“Jadi kegiatan untuk membasmi jentik harus tetap rutin,” terangnya.
Pasalnya untuk fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa. Sementara melalui gerakan 3M ini bisa memberantas hingga sumber permasalahan. Utamanya di kawasan yang kerap ada penampungan air.
“Diskes akan melakukan fogging fokus jika ada kasus dan dilakukan penyelidikan epidemiologi. Hasilnya didapatkan penyebaran di wilayah tersebut,” sebutnya.
Ia juga menekankan banyaknya kasus DBD bukan disebabkan oleh penerapan Wolbachia. Justru Wolbachia ialah upaya dalam penekanan kasus DBD. Hanya membutuhkan waktu untuk nyamuk yang berwolbachia ini berkembang biak. Jogjakarta pun baru berhasil setelah satu tahun pasca penerapan itu.
Sementara Lurah Berebas Tengah Abdul Malik dalam waktu dekat akan membahas bersama staf kelurahan terkait tinggnya kasus penderita DBD di wilayahnya. Bahkan ia bakal turun langsung ke lapangan untuk menyampaikan informasi ini ke pengurus RT.
“Sejauh ini kami belum tahu perkembangannya. Tetapi kami akan sampaikan ke RT takutnya mereka tidak tahu. Utamanya dalam penggalangan kerja bakti untuk menekan itu,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post