• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Bontang

Sejarah Gereja Katolik Santo Josef, Tertua di Bontang, Dibentuk Seiring Dibangunnya Kilang  

by BontangPost
28 Desember 2016, 13:01
in Bontang
Reading Time: 2 mins read
0
SEJARAH DIBANGUN: Gereja Katolik  Santo Josef di Kompleks Hop III ini dibangun sejak 1989 dan resmi digunakan pada 1990. Sebelum gereja ini ada, umat Katolik menjadikan Construction House CH-12 A sebagai tempat ibadah.(VERI SAKAL/BONTANG POST)

SEJARAH DIBANGUN: Gereja Katolik  Santo Josef di Kompleks Hop III ini dibangun sejak 1989 dan resmi digunakan pada 1990. Sebelum gereja ini ada, umat Katolik menjadikan Construction House CH-12 A sebagai tempat ibadah.(VERI SAKAL/BONTANG POST)

Share on FacebookShare on Twitter

 

Gereja katolik Santo Josef merupakan Gereja Katolik tertua di Bontang. Sebelum dibangunnya gereja ini, umat Katolik beribadah di aula terbuka dan rumah huni di kawasan PT Badak NGL. Seiring bertambahnya umat Katolik, barulah tahun 1990, gereja ini dibangun permanen di Kompleks Hop III PT Badak NGL dan sampai saat ini digunakan sebagai tempat ibadah.

Veri Sakal, Bontang

Sejak pembangunan kilang PT Badak NGL pada 1974 silam, tentu banyak warga pendatang berduyun-duyun ke Kota Taman untuk bekerja di perusahaan tersebut. Tidak terkecuali umat Katolik, yang waktu itu masih sekitar lima keluarga, termasuk para expatriat atau warga asing yang datang dan terlibat dalam pembangunan kilang. Sembari berjalannya waktu, mereka pun menjadi karyawan kontraktor.

Sebagai umat beragama, mereka ingin melaksanakan ibadah rutinnya, seperti melaksanakan Misa Ekaristi. Namun, karena merasa minimnya fasilitas ataupun sarana untuk bisa menjalankannya, akhirnya mereka pun sepakat mendatangkan pastor tamu dari Balikpapan secara bergantian dalam kegiatan keagamaan tersebut.

Baca Juga:  Kodim Akan Gelar Nobar Film Penghianatan G30S/PKI

“Tempat ibadah waktu itu dilakukan di aula,  di dekat perumahan PT Badak NGL, yang kondisinya masih bersifat terbuka. Ini menjadi  tempat karyawan melepas lelah setelah seharian bekerja,” kata Joko Susilo, Koordinator Seksi Keadilan dan Perdamaian Gereja Katolik Paroki Santo Yosep, Senin (26/12) lalu.

Joko pun menjelaskan, sekitar tahun 1976, beberapa umat Katolik yang bekerja di Pertamina dan pekerja lainnya di PT Badak NGL yang ikut membangun kilang, seperti Johanes Sunarno, Patricius Bulan, Bernardus Rochibadi, Setio Wahono, Christ Sutarto, dan Yohanes Don Bosco memberanikan diri menghadap manajemen PT Badak NGL.

Mereka berharap, bisa mendapatkan sebuah tempat yang dapat digunakan untuk melakukan pembinaan rohani umat termasuk perayaan Ekaristi. Akhirnya permohonan para pioneer tersebut dikabulkan oleh pihak manajemen, dengan memberikan ruangan sementara di depan commissary.

“Lokasi tersebut berada di dekat Water Treatment Plant (WTP) yang sekarang telah berubah menjadi bangunan rumah tinggal permanen, yang saat itu dikenal dengan nama Construction House CH-12 A,” jelasnya.

Baca Juga:  Ribuan Warga Nobar Film G30S-PKI 

Dia menuturkan pada tahun 1976-1978, secara hierarki keuskupan Samarinda mengusulkan  langsung ke Vatikan, Roma, untuk memberikan nama tempat ibadah tersebut.

Akhirnya disetujui  pada 1982, tempat ibadah yang masih menggunakan rumah huni PT Badak NGL ini dikukuhkan dengan nama Gereja Katolik Santo Josef untuk pertama kali.

“Di tahun 1982 juga SK (Surat Ketetapan, Red.) Uskup Samarinda No.02/KS/1982, bahwa  Pastor Paroki pertama yang menjadi kepala paroki di Bontang adalah Pastor Yohanes Mangun,” tuturnya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, di sisi utara Bontang, mulai dilakukan pembangunan pabrik PT Pupuk Kaltim. Dengan adanya dua perusahaan besar tersebut, maka bertambah pula jumlah pekerja yang datang dari luar Bontang. Tentunya ini juga berimbas bertambahnya jumlah umat Katolik yang mngikuti ibadah di CH-12 A kawasan PT Badak NGL.

Baca Juga:  Menilik Sisi Lain Masjid Tua Al-Wahhab Bontang Kuala; Pertahankan Ciri Khas, Jadi Alternatif Tempat Wisata Religi

Melihat hal tersebut, pada 1989 pimpinan PT Badak NGL membangunkan sebuah gereja di Kompleks Hop III sebagai pengganti fasilitas di CH-12 A. Kemudian di 1990, akhirnya umat Katolik telah berbahagia karena memiliki gedung yang permanen dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan.

“Mulai tahun inilah, seluruh kegiatan peribadatan dan pelayanan pastoral sepenuhya dilaksanakan di Gereja Katolik Hop III ini sesuai dengan kalender liturgi gereja yang secara hierarki langsung dari Vatican,” tutupnya. (**)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: sejarah
ShareTweetSendShare

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Mudahkan Pelayanan, Aturan Tanam Pohon Catin Dialihkan ke Kelurahan 

Next Post

Berdiri di Lahan APL, Belasan Rumah Disegel Satpol  

Related Posts

Puluhan Gua di Kutim Belum Dikenal 
Breaking News

Puluhan Gua di Kutim Belum Dikenal 

17 November 2018, 15:30
Mengunjungi Eks Istana Kesultanan
Lensa

Mengunjungi Eks Istana Kesultanan

5 Agustus 2018, 11:20
Kalah Senjata dan Pengalaman, Kota Jatuh ke Tangan Belanda
Feature

Kalah Senjata dan Pengalaman, Kota Jatuh ke Tangan Belanda

30 Januari 2018, 11:30
Belanda Terus Menggempur, Para Pejuang Terkepung
Feature

Belanda Terus Menggempur, Para Pejuang Terkepung

28 Januari 2018, 11:30
Belanda Menyerang Balik, Para Pejuang Mulai Berguguran
Feature

Belanda Menyerang Balik, Para Pejuang Mulai Berguguran

27 Januari 2018, 11:30
Ribuan Pasang Mata Nobar Film Penghianatan G30S/PKI 
Bontang

Ribuan Pasang Mata Nobar Film Penghianatan G30S/PKI 

1 Oktober 2017, 11:58

Terpopuler

  • Bangunan di Dekat SPBU Km 3 Dibongkar; Awalnya Warung, Berubah Jadi Tempat Tinggal

    Bangunan di Dekat SPBU Km 3 Dibongkar; Awalnya Warung, Berubah Jadi Tempat Tinggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasangan Suami Istri di Bontang Jadi Pemasok Narkoba, Diringkus Satpolair

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasutri di Bontang Jadi Bandar Sabu; Dibungkus Dalam Amplop Angpau, Diberi Label Royal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok Pebulutangkis Asal Bontang Berjaya di Kejuaraan Internasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Poros Samarinda-Balikpapan Nyaris Putus, Tanah Ambles di Km 28 Makin Parah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.