BONTANG – Sebanyak 47 defile pejalan kaki dan 27 mobil hias memeriahkan perhelatan akbar Bontang City Carnival (BCC) 2018 yang digelar Rabu (28/11) tadi malam. Peragaan baju adat dan baju hias pada peserta defile hingga kelap-kelip lampu pada mobil hias mewarnai jalannya kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini. Penampilan tersebut sebagai bukti beraneka ragamnya seni dan budaya yang ada di Kota Taman.
Ungkapan “Masyarakat Bontang Haus Hiburan” nampaknya terbukti. Pasalnya setiap tahunnya BCC selalu dipenuhi lautan manusia, tak terkecuali tahun ini. Ribuan masyarakat Kota Taman pun tumpah ruah hingga rela saling berjubel untuk menonton baik di area panggung kehormatan maupun di sepanjang jalan raya yang dilewati peserta BCC.
Mengangkat tema “Warna-Warni Budaya Kreatif Menuju Bontang JAGO”, BCC tahun ini dihelat bersamaan dengan Rakerwil Apeksi Wilayah VI Regional Kalimantan sekaligus Pesta Laut Bontang Kuala. Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor pun turut hadir dalam karnaval yang merupakan rangaian dari HUT ke-19 Bontang ini.
Sebelum dimulai, BCC terlebih dahulu diisi dengan berbagai pertunjukan seni. Usai para tamu undangan tiba di panggung kehormatan, BCC dibuka dengan penampilan dari Marching Band Pupuk Kaltim, kemudian disusul dengan tarian kolosan persembahan PAUD se-Bontang. Selanjutnya satu per satu peserta dari berbagai elemen seperti ormas, paguyuban, sanggar seni, pelajar, OPD, hingga perusahaan pun secara bergantian melewati panggung kehormatan yang terletak di simpang Plaza Taman Ramayana.
“Alhamdulilah pelaksanaan BCC tahun ini berjalan sukses meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat yang telah ikut berkontribusi menyukseskan acara ini,” kata Nur Irwansyah, Kasi Kebudayaan Dinas Pendidikan (Disdik)
Terkait penilaian defile dan mobil hias kata Irwan, para juri disebar di beberapa titik. Seperti di Jalan Awang Long, panggung kehormatan, serta Jalan R Suprapto. Hal ini dilakukan agar sepanjang perjalanan, peserta juga ikut menghibur masyarakat yang menonton. Tidak saat di panggung kehormatan saja.
Sebagai informasi, rute BCC tahun ini dimulai dari Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang Jalan Awang Long, melewati Kodim 0908/BTG, kemudian menuju Jalan MH Thamrin melintasi Kantor Polsek Bontang Utara, lalu melewati panggung kehormatan di Simpang Plaza Taman Ramayana, dan berlanjut ke Jalan R Soeprapto.
Untuk peserta defile finis di lapangan MTQ Jalan HM Parikesit. Sedangkan konvoi mobil hias berlanjut ke Jalan A Yani hingga berakhir di Taman Tanjung Laut.
ACARA MOLOR
Di balik gegap gempita pelaksanaan BCC tadi malam, rupanya menyisakan kekecewaan di hati masyarakat. Pasalnya acara yang seharusnya dimulai pukul 19.00 Wita, justru molor hingga pukul 20.30 Wita. Padahal, mayoritas warga sudah berkumpul di sekitar panggung kehormatan hingga di pinggir-pinggir jalan sejak pukul 19.00 Wita, setelah Magrib.
“Kami sudah berjubel-jubel dengan banyak orang, ternyata acaranya ngaret. Katanya jam tujuh malam, sampai setengah sembilan belum mulai juga. Capek kaki berdiri nungguin,” kata Nisa, salah satu warga Berebas Tengah yang ikut menonton BCC di dekat panggung kehormatan.
Hal senada juga diutarakan Lia. Warga Tanjung Laut Indah itu mengaku kecewa dengan keterlambatan pelaksanaan BCC tadi malam. Dia menilai, panitia harus disiplin dengan waktu yang telah disepakati. “Ngaretnya parah sekali. Habis itu macetnya juga gak ada yang mengatur. Mau kemana-mana sulit. Awalnya mau niat nonton, pas tahu kondisinya begitu mending pulang saja,” keluhnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post