bontangpost.id – Bantuan seragam sekolah bakal ditender ulang. Setelah Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setkot Bontang memastikan tidak ada penawaran yang masuk hingga perpanjangan waktu diberikan. Kondisi itu membuat legislator meradang. Wakil Ketua DPRD Agus Haris mengatakan sejatinya saat tahun ajaran baru bantuan tersebut sudah didistribusikan kepada pelajar.
“Ini sudah sangat terlambat. Apalagi seragam ditender ulang,” kata wakil rakyat yang akrab disapa AH ini.
Menurutnya praktis tidak ada manfaat. Sebab waktu yang diperlukan tentu masih lama. Mulai dari tahapan lelang, penentuan pemenang, hingga penyelesaian pengerjaan pembuatan seragam. Politikus Partai Gerindra ini menyayangkan lambannya pemulaian proses lelang. Padahal APBD tahun ini sudah disahkan sejak November lalu. Dengan harapan di awal tahun seluruhnya sudah bisa dimulai.
“Kalau pun pekan depan sudah ada pemenang maka distribusi itu baru bisa bulan berikutnya. Itu pun jika dikerjakan secara cepat,” ucapnya.
AH meminta eksekutif untuk menjelaskan ke publik mengenai hal ini. Termasuk dengan meminta maaf karena proses pengerjaan tidak bisa rampung di awal tahun ajaran baru. Ia menuturkan pihak orangtua tentu menginginkan bantuan ini dapat meringankan beban mereka. Sehingga tidak perlu lagi membeli perlengkapan sekolah.
“Jika kondisinya begini tentu orangtua terpaksa harus membeli seragam,” tutur dia.
Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga. Sebab tiap penyaluran selalu molor dari awal tahun ajaran baru. Termasuk bantuan yang diberikan beberapa tahun silam. “Mestinya ini menjadi perhatian. Dipikir dari aspek manfaatnya,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Saparudin mengatakan faktor lelang ulang karena tidak ada kontraktor yang memasukkan penawaran. Hingga batas waktu yang ditentukan.
Padahal tahapan lelang sudah masuk dalam evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga. Dengan jadwal taksiran penandatanganan kontrak pada 19-21 Juli mendatang. Pagu anggaran untuk tender ini sebesar Rp 901 juta. Sementara nilai harga perkiraan sendiri paket yakni Rp 778 juta. Mengenai ini, Disdikbud akan segera mengambil langkah.
“Bakal segera berkoordinasi dengan Unit Layanan Pengadaan Setkot,” ucapnya.
Ia menjelaskan paket ini diperuntukan bagi pelajar kelas satu SD dan tujuh SMP. Terkhusus bagi sekolah swasta. Sebab anggaran yang digunakan untuk bantuan seragam gratis di sekolah negeri berasal dari anggaran dinas. Dialokasikan melalui anggaran sekolah atau BOS Daerah.
Diprediksi jumlah pakaian yang akan diadakan mencapai 3.000 pasang. Khusus SD akan mendapatkan seragam putih merah, sedangkan SMP putih biru. Sementara untuk uji laboratorium kain akan menjadi tanggung jawab kontraktor pemenang nantinya. Khusus untuk sekolah swasta. Adapun untuk sekolah negeri, Disdikbud sudah melakukan pengujian. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post