bontangpost.id – Perusahaan pemenang lelang pengerjaan pembangunan ruang kelas baru SMP 1 sempat mengajukan perpanjangan waktu. Pimpinan CV Amira Mandiri Iwan mengatakan permintaan itu ditujukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Tepatnya pada pekan lalu.
“Tetapi tidak diizinkan oleh OPD terkait. Kata mereka tidak bisa (penambahan waktu),” kata Iwan.
Alhasil pengerjaan akan diselesaikan hingga durasi kontrak berakhir yakni 11 Desember. Saat ini progres pengerjaan sekira 70 persen. Adapun target pada batas akhir kontrak diyakini mampu menembus di 85 persen. “Kerangka atap sebentar lagi terpasang. Material keramik juga sudah ada,” ucapnya.
Menurutnya kendala pembangunan ini ialah mepetnya waktu. Durasi tujuh bulan tidaklah cukup. Apalagi di perjalanan beberapa material juga mengalami kelangkaan di pasar. Akibat sejumlah material terpusat untuk pembangunan di IKN. Mulai dari koral, pasir, hingga tiang pancang.
Belum lagi ketersediaan concrete juga harus mengantre. Lantaran banyaknya kontraktor juga pesan dalam jumlah banyak ke penyedia. Termasuk penyedia concrete juga memborong untuk material pasir dan koral untuk proyek yang dikerjakan.
“Kami sempat dua pekan harus menunggu. Begitu kondisinya. Jadi memang material ini jadi penyebabnya. Surat kami dari penyedia ada,” tutur dia.
Ia pun membandingkan dengan pengerjaan SD 012 Bontang Selatan yang terdiri dari dua lantai. Serta area yang lebih kecil membutuhkan tujuh bulan. Sementara SMP 1 itu terdiri dari tiga lantai. Di awal, pengerjaan tambahan pun juga harus dilakukan. Sebab kontur tanah titik pembangunan penuh lumpur. Sehingga perlu dilakukan pengerasan terlebih dahulu.
Baca juga; Kontraktor Diduga Putus Kontrak, Padahal Proyek SMP 1 Bontang Sisa 7 Hari Lagi
“Itu di luar perencanaan awal,” terangnya.
Nantinya pengerjaan ini secara 100 persen tidak mengakomodasi sebagian dinding di lantai tiga. Karena nilainya tidak cukup. Setelah dilakukan adendum kontrak sebelumnya.
Diketahui, nilai kontrak Rp6.624.953.658. Dengan durasi pengerjaan selama 210 hari. Terhitung 16 Mei lalu. Tiga ruang kelas bangunan lama sebelumnya dibongkar. Nantinya di titik tersebut akan berdiri 12 ruang kelas baru. Selama ini SMP 1 hanya memiliki 20 kelas. Alhasil siswa mendapatkan pembelajaran dengan memakai ruangan lainnya. Meliputi aula, laboratorium komputer, laboratorium multimedia, hingga bekas ruang guru. Mengingat jumlah rombongan belajar di SMP 1 mencapai 25.
Selama pengerjaan ini, sekolah menerapkan skema dua sif pembelajaran. Khusus kelas IX pembelajaran terus dilakukan pagi. Sementara kelas VII dan VIII saling bergantian menempati ruangan kelas yang ada. Pengaturan ini berlaku tiap tiga bulan sekali. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: