bontangpost.id – Nasib pembangunan ruang kelas baru di SMP 1 Bontang menjadi tanda tanya. Setelah diduga kontraktor pemenang tender dilakukan pemutusan kontrak. Informasi yang dihimpun Kaltim Post (induk bontangpost.id), progres saat ini baru menyentuh 70 persen. Padahal durasi kontrak bakal berakhir pada 11 Desember.
Atap bangunan tiga lantai itu belum terpasang. Pun demikian pengerjaan dinding belum sepenuhnya rampung. Lantai pun masih tanah. Belum terpasang keramik.
“Sudah diputus kontraknya kontraktor,” kata salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Kepala SMP 1 Riyanto justru mengaku kaget dengan kabar ini. Pasalnya, pada Jumat lalu tenaga pekerja masih melakukan aktivitas. Ia pun tidak bisa memberikan keterangan lebih banyak. Sebab, kewenangan terkait ini bukan berada di tangannya.
“Memang sebelumnya mereka (kontraktor) meminta perpanjangan waktu ke saya. Tetapi saya tidak bisa memutuskan karena bukan ranah sekolah,” ucapnya.
Senada, Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang, Aji Erlynawati mengatakan tidak mengetahui secara mendetail sehubungan dengan pemutusan kontrak itu. Namun, ia memang memantau bahwasanya progres pengerjaan terbilang lamban. “Kalau itu kewenangannya PPTK. Disdikbud yang bisa menjawab,” tutur dia.
Jika pemutusan itu dilakukan, pembayaran mengacu klausul kontrak yang telah ditandatangani. Ia pun tidak mengetahui persis skema pembayaran. Tetapi mengenai lanjutan pembangunan otomatis baru bisa dilakukan tahun depan. Menggunakan APBD 2024.
Ketua Komisi III DRPD Bontang Amir Tosina menerangkan, jika pemutusan itu benar dilakukan, Disdikbud mengambil langkah yang tepat. Mengingat jika diperpanjang waktunya, membutuhkan durasi lama pengerjaan itu rampung. Apalagi saat ini sudah memasuki akhir tahun.
“Saya apresiasi Disdikbud kalau lakukan itu (pemutusan kontrak). Kami sebenarnya juga akan melakukan kunjungan lapangan pada pekan ini. Tujuannya mengetahui kendala pembangunan lambat rampungnya,” paparnya.
Selanjutnya yang dilakukan Pemkot Bontang ialah melanjutkan sisa pengerjaan di awal tahun. Harapannya itu segera dikebut agar peserta didik tidak terganggu proses kegiatan belajarnya. “Pilih kontraktor yang sanggup mengerjakan tuntas secara cepat dengan skema dan spek sesuai perencanaan,” terangnya.
Diketahui, kontraktor pemenang tender ialah CV Amra Mandiri. Dengan nilai kontrak Rp6.624.953.658. Dengan durasi pengerjaan selama 210 hari. Terhitung 16 Mei lalu. Awak media pun berupaya meminta konfirmasi terhadap pimpinan perusahaan tersebut. Pun demikian dengan Disdikbud. Namun, hingga berita ini diterbitkan, langkah komunikasi belum tersambung.
Sebagai informasi, tiga ruang kelas bangunan lama sebelumnya dibongkar. Nantinya di titik tersebut akan berdiri 12 ruang kelas baru. Selama ini SMP 1 hanya memiliki 20 kelas. Alhasil siswa mendapatkan pembelajaran dengan memakai ruangan lainnya. Meliputi aula, laboratorium komputer, laboratorium multimedia, hingga bekas ruang guru. Mengingat jumlah rombongan belajar di SMP 1 mencapai 25.
Selama pengerjaan ini, sekolah menerapkan skema dua sif pembelajaran. Khusus kelas IX pembelajaran terus dilakukan pagi. Sementara kelas VII dan VIII saling bergantian menempati ruangan kelas yang ada. Pengaturan ini berlaku tiap tiga bulan sekali. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post