bontangpost.id – Keterbatasan ketersediaan jumlah ruang kelas dialami oleh SMP 1 Bontang. Akibatnya beberapa ruangan disulap menjadi tempat kegiatan belajar-mengajar (KBM). Kepala SMP 1 Riyanto mengatakan saat ini jumlah ruang kelas hanya 19 unit. Sementara total rombongan belajar yakni 24.
“Sesungguhnya kurangnya ruang kelas itu enam. Karena aula pun disekat menjadi dua kelas,” kata Riyanto.
Selain itu KBM juga memakai laboratorium IPA, ruang multimedia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Sehingga skemanya jika ada kelas yang menggunakan laboratorium tersebut maka harus ditukar lokasi KBM-nya.
“Jadi gantian kalau ada yang pakai. Masalahnya aula itu tidak layak untuk dijadikan tembat belajar. Karena siswa harus duduk melantai,” ucapnya.
Pihak sekolah pun telah berupaya meminta untuk pengadaan meja dan kursi. Namun hingga kini belum terealisasi. Mengenai pelajar yang memakai beberapa ruangan tersebut sifatnya dijadwal bergilir. Sebulan sekali perputaran itu dilakukan.
“Semua merasakan karena ini sifatnya diputar. Laboratorium IPA dipakai kelas 8 dan ruang multimedia kelas 9,” tutur dia.
Kekurangan RKB terjadi pada tahun ajaran baru ini. Penyebab kekurangan ini ialah sekolah menambah jumlah rombongan belajar. Dari awalnya 18 rombel dulunya menjadi kini 24. Awalnya sekolah yang berlokasi di Kelurahan Bontang Kuala menyandang status sekolah rujukan. Akhirnya diprogramkan setiap tahun menambah 2 rombel.
“Sejak 2018 itu terus bertambah dua rombel tiap tahunnya. Sekarang tiap angkatan sudah delapan rombel. Jadi pas tahun ajaran baru ini sudah 24 rombel,” terangnya.
Pihak sekolah sudah menyusun rencana anggaran dan biaya. Jumlah kebutuhan anggaran untuk penambahan RKB ini mencapai Rp 8 miliar. Termasuk dengan pembangunan toilet, ruang UKS, dan ruang perpustakaan. Penambahan RKB yang diajukan sesungguhnya 9 ruangan.
“Ruang lain bisa digunakan untuk yang lain. Seperti ruang OSIS, PMR, dan yang lainnya,” sebut dia.
Riyanto sejatinya berharap bantuan ini bisa terakomodasi melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun depan. Oleh sebab itu, penyusunan RAB pun dikebut kala itu. Ia pun menyadari bahwa dari sumber APBD Bontang potensinya kecil. Sebab seperti SMP 2 juga membutuhkan penambahan RAB.
“Harapannya sih dari APBN, kalau dari anggaran daerah kayaknya masih banyak sekolah lain yang membutuhkan mendesak,” urainya.
Diketahui pengajuan melalui DAK tahun depan dinyatakan tidak terakomodasi. Berdasarkan hasil monitoring dari Kemendikbud terkendala status lahan kosong. Menanggapi itu, Riyanto tidak bisa berkomentar banyak. Karena di daerah hanya bisa mengajukan sementara penetapan menjadi wewenang pemerintah pusat.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Saparudin mengatakan tahun depan Bontang memperoleh DAK Fisik untuk sektor pendidikan SMP senilai Rp 6,2 miliar. nominal ini meroket dibandingkan dua tahun sebelumnya. Pasalnya Bontang hanya menerima Rp 1,4 miliar tahun ini. Pada 2021 angkanya hanya Rp 1,7 miliar.
“Jumlah ini paling tinggi dibandingkan sebelumnya,” kata Saparudin.
Rencananya Disdikbud akan mengikuti rapat dengan Kemendikbud. Terkait kegiatan mana saja yang diakomodasi oleh pemerintah pusat. Pun demikian dengan skema pengerjaan lelang atau swakelola. Ia mengaku sebelumnya ada pengajuan Disdikbud beberapa kegiatan. Namun Saparudin mengaku tidak hafal sekolah mana saja yang disodorkan untuk menerima bantuan. Termasuk dengan kebutuhan nilai anggarannya.
“Saya tidak mengikuti pengajuan itu,” ucapnya.
Dari bantuan itu salah satunya menyasar SMP 2. Sekolah ini akan mendapatkan perbaikan sarana toilet dan ruang inklusi. Saparudin menerangkan dari nominal itu untuk beberapa sekolah. Baik negeri maupun swasta. Rencananya untuk pembangunan ruang kegiatan belajar di sekolah itu diajukan di APBD Bontang 2023.
Sejatinya jika usulan dari SMP 1 disetujui maka bisa memperoleh bantuan sampai Rp 10 miliar. Karena tidak ada lahan kosong untuk penambahan ruang kelas belajar. Akhirnya usulan ini dipending. Nantinya Disdikbud akan mengajukan lagi untuk 2024. Diketahui untuk jenjang SD memperoleh bantuan Rp 1,1 miliar dan PAUD Rp 545 juta untuk tahun depan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post