SANGATTA – Stevanus (40) dilarikan ke Rumah Sakit Medika Sangatta dengan darah mengucur deras di leher, Minggu (4/6) siang kemarin. Pria ini diduga terkena peluru dari tembakan peringatan seorang polisi di arena sabung ayam di kawasan Kampung Tator, Sangatta Utara.
Dari informasi yang dihimpun, Stevanus berada di lokasi sabung ayam tersebut bersama puluhan orang lainnya. Lalu sekira pukul 12.00 Wita, seorang polisi melepas tembakan peringatan. Terdengar tak kurang dua kali pistol meledak. Tak ayal orang-orang yang berada di kawasan itu lari tak karuan.
“Saya ada di situ (arena sabung ayam), tapi saya tidak lari karena saya cuma minum-minuman dingin di situ. Memang saya dengar ada dua kali suara tembakan,” kata Anton salah satu saksi yang juga masih kerabat Stevanus, ditemui di rumah sakit, kemarin.
Setelah terdengar suara tembakan. Sejurus kemudian Anton melihat Stevanus tersungkur di atas tanah. Dia menduga kerabatnya itu sedang tiarap. Diketahui belakangan bahwa darah telah mengucur dari lehernya.
“Saya tidak lihat apakah kena tembak secara langsung atau tidak, saya tidak lihat. Tiba-tiba saja Stevanus jatuh di tanah dan ada darah. Saya kaget dan juga tidak bisa berbuat apa-apa,” kisahnya.
Setelah itu Stevanus langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Kerabat pria yang berkerja di salah satu perusahaan sub kontraktor PT KPC ini pun ramai-ramai berdatangan ke rumah sakit.
“Informasi yang kami dapat kena tembak di leher. Tapi kami juga belum tahu pasti seperti apa kejadiannya. Apakah terkena peluru pantulan atau langsung,” kata Rony Lallo, kakak Stevanus.
Jika memang terjadi penembakan secara langsung, Rony mengaku menyayangkan hal tersebut. Seharusnya dalam kondisi seperti itu hanya dilakukan tembakan peringatan.
“Untuk pastinya, nanti kita lihat seperti apa, sejauh ini kami juga tidak tahu, apakah secara langsung atau tidak. Makanya pihak keluarga juga masih berkoordinasi dengan pengacara soal langkah kami,” katanya.
Menurut keterangan dr. Richard Siagian selaku Ketua Tim Operasi menuturkan, Stevanus mengalami luka di daerah leher kiri sekitar 3 sentimter dari telingga. Dapat dipastikan, benda tajam yang merobek bagian leher itu. Setelah dilakukan rontgen, diketahui terdapat dua benda asing berukuran 2 x 1 sentimeter dan 2 x 2 sentimeter. Sesuai prosedur, benda asing harus dievakuasi melalui meja operasi.
“Dipastikan tidak ada bagian fital yang terkena dampak, pasca operasi kondisi korban dalam keadaan stabil dan harus dirawat inap untuk perawatan intensif,” kata Richard.
Selain luka di bagian leher, dokter juga menemukan luka lecet sekitar 3 sentimeter di bagian bahu korban, mengenai benda asing apa yang masuk ke tubuh korban, pihaknya tidak mengetahui dengan pasti dan harus dibawa ke labfor untuk identifikasi lanjutan.
Sementara itu, saat dikonformasi mengenai kejadian ini, Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andika Darma Sena akan menggelar konferensi pers mengenai kejadian tersebut, Senin (5/6) hari ini.
“Saat ini masih dinas di luar kota. Besok (hari ini) kami berikan informasi,” singkatnya dihubungi melalui telepon. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: