Kabar gembira dari dunia kedokteran. Sebuah temuan terbaru menunjukkan bahwa obat atau suplemen dari minyak ikan bisa mengurangi kemungkinan serangan jantung atau stroke pada pasien yang berisiko tinggi meskipun mereka sedang menggunakan terapi statin.
Obat yang mengandung dosis tinggi asam lemak omega-3 EPA ini mampu mengurangi risiko kematian akibat penyebab kardiovaskular, serangan jantung dan stroke sebesar 25 persen.
Dan obat ini juga mampu mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh statin penurun kolesterol, menurut penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine.
“Saya pikir kita telah menemukan kelas obat baru,” kata Dr. Deepak Bhatt, seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School dan direktur eksekutif program kardiovaskular intervensi di Brigham and Women’s Hospital di Boston, seperti dilansir laman NBC, Rabu (13/2).
“Sejujurnya, saya pikir itu sama menariknya dengan era statin, ketika statin pertama kali tersedia dan kami belajar tentang semua hal yang bisa statin lakukan. Saya melihat ini sebagai terobosan yang sama,” jelas Bhatt.
Obat, yang secara resmi bernama icosapent ethyl ini mengandung bentuk EPA yang murni dan stabil.
Suplemen minyak ikan over-the-counter mengandung beberapa EPA bersama dengan omega-3 lainnya, tetapi dalam dosis yang jauh lebih rendah dari obat resep.
Bhatt, penulis utama studi ini, menekankan fakta bahwa etil icosapent berbeda secara signifikan dari suplemen minyak ikan OTC.
“Apa yang kami pelajari disini bukanlah suplemen yang tidak diatur secara bebas. Ini adalah obat resep dan sangat berbeda dari suplemen biasa,” tambah Bhatt.
“Memang benar obat ini berasal dari sumber laut, tetapi sangat dimurnikan melalui proses kimia yang rumit dan itu adalah obat resep,” kata Bhatt.
“Berbagai penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan OTC tidak melindungi jantung,” kata Bhatt.
Dalam studi baru, uji coba klinis acak, diikuti oleh 8.179 pasien dengan kadar trigliserida tinggi yang menderita diabetes plus faktor risiko penyakit jantung lain atau telah didiagnosis dengan aterosklerosis dan telah menderita serangan jantung atau stroke selama 4,9 tahun. Pasien mendapat 2 g etil icosapent dua kali sehari atau plasebo yang mengandung minyak mineral.
Penelitian ini disponsori oleh pembuat etil icosapent, Amarin Corporation. Pasien dalam penelitian ini berusia 45 tahun-50 tahun tahun atau lebih yang telah memiliki penyakit jantung dan memiliki riwayat penyakit diabetes ditambah faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Statin memang telah menurunkan tingkat LDL pasien, tetapi mereka masih berisiko tinggi terhadap kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Pada akhir penelitian, rawat inap untuk nyeri dada, serangan jantung, stroke, kematian kardiovaskular dan prosedur untuk penyakit arteri koroner seperti stenting terjadi pada 17,2 persen pasien yang mengonsumsi etil icosapent, dibandingkan dengan 22 persen pasien yang menggunakan plasebo.
Para peneliti juga melaporkan pengurangan 24 persen dalam kematian kardiovaskular, serangan jantung nonfatal dan stroke nonfatal —11,2 persen vs 14,8 persen.
Sementara obat itu memang mengurangi kadar trigliserida, pengurangan itu saja tidak cukup untuk menjelaskan ukuran dampak pada penyakit jantung pada kelompok yang mendapat obat itu.(fny/jpnn)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: