Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Selasa, 17 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Tafsir Baru Usep

Reporter: BontangPost
Minggu, 15 April 2018, 09:15 WITA
dalam Dahlan Iskan
2 menit dibaca
Tafsir Baru Usep

SEPERTI BUKU: Alquran tafsir yang disusun oleh Usep Fathuddin.(DAHLAN ISKAN)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

Inilah satu jenis tafsir Alquran yang baru terbit. Dikhususkan untuk kalangan sarjana. Atau intelektual muslim.

Rasanya baru kali ini ada terjemahan Alquran yang seperti ini: bentuk, tebal dan ukurannya seperti buku biasa. Atau  seperti novel. Tidak terlihat seperti kitab suci: Quran atau pun Bibel.

Kalau saya tidak membaca judulnya saya tidak tahu: bahwa ini Alquran dan terjemahannya.

Bahkan lihatlah sampulnya. Kertas biasa. Bukan kertas tebal seperti biasanya. Dan tidak ada satu pun huruf Arab di sampulnya.

Mengapa dibuat seperti itu? Saya pun penasaran. Saya cari nomor telepon penyusunnya. Maka saya pun langsung bertanya ke penyususun tafsir tersebut: Usep Fathuddin. Yang dikenal dekat dengan tokoh pembaharu seperti Nurcholish Madjid. Dan memang segenerasi.

Kang Usep terlihat sangat prihatin. “Umumnya para cendekiawan, ICMI atau bukan ICMI, tidak suka membaca Quran, termasuk terjemahannya,” katanya.

“Terjemahan yang ada selama ini hampir selalu menggunakan huruf yang kecil dengan lebar terjemahan 1/3 halaman atau kurang,” tambahnya.

Baca Juga:  Ideologi Republik dari Kansas

Karena itu Kang Usep membuat edisi yang berbeda. Terjemahannya tidak ditulis di  bawah atau di samping ayat asli.

Terjemahannya dikelompokkan jadi satu. Jadi, kalau membuka buku ini dari kiri, tidak ada huruf Arabnya.

Sejak halaman satu sampai seterusnya isinya penuh dalam bahasa Indonesia. Baru kalau kita buka buku ini dari kanan isinya Alquran dalam bahasa aslinya.

Dengan demikian pembaca bisa membaca tafsir dari awal sampai selesai. Tanpa perlu melihat huruf aslinya. Bahkan Kang Usep memberi judul. Untuk setiap tiga atau empat ayat. Yang isinya berada dalam satu tema.

“Setahu saya cara ini belum ditemukan pada terjemahan lain,” kata Kang Usep.

Agar ketebalan kitab ini bisa mirip buku biasa Kang Usep membaginya dalam dua jilid. Masing-masing 15 juz. Dengan demikian bentuk, ukuran maupun tebalnya mirip buku biasa. Kalau ada orang membawa buku ini tidak akan terlihat sedang membawa kitab suci.

Saya sudah membacanya beberapa juz. Termasuk terjemahan surah Al Maidah ayat 51.

Baca Juga:  Durian Runtuh di Rumah Sebelah

Saya tidak melihat adanya penerjemahan beda. Standar terjemahan yang sudah kita kenal. Lalu mana yang dimaksudkan khusus untuk cendekiawan itu?

Terjemahan Alquran versi Kang Usep ini sangat standar. Tidak ada pemikiran baru. Tidak ada tafsir yang berbeda. Termasuk untuk Al Maidah 51.

Ini berbeda kalau saya melihat tafsir lain. Misalnya tafsir Quran berbahasa Jawa: Al Ibriz. Terbitan 1938. Oleh KH Bisri Mustofa. Ayah KH Mustofa Bisri dari Rembang itu.

Lihat kata “persasat” di tafsir Al Maidah ayat 51 di Al Ibriz itu. Kata “persasat” memang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Arab sangat kaya akan makna. Seperti juga bahasa Mandarin.  Tafsir bahasa Jawa pasti bisa lebih pas dalam mengimbangi kekayaan bahasa Arab.

Lihat juga kata dalam bahasa Jawa “asih asihan” di tafsir ayat itu. Sama sekali tidak berbau pilih-memilih pemimpin. Mungkin di tahun 1938 ketika tafsir Al Ibriz diterbitkan memang belum ada istilah ini: pilkada.

Saya juga pernah membaca tafsir Alquran versi Iran. Yang saya beli saat saya ke Iran dulu. Artinya: versi Syiah.

Baca Juga:  Lambatnya Kereta Cepat

Saya bisa menangkap nuansa yang berbeda dalam pemaknaan istilah. Sayang tafsir itu dipinjam orang. Dan saya lupa siapa yang meminjam. Sudah begitu lama.

Namun tafsir Kang Usep yang khusus diperuntukkan cendekiawan ini benar-benar sangat standar. Lantas di mana letak kecendekiawanan tafsir ini?

Kang Usep ternyata punya maksud khusus dengan buku tafsirnya ini. Yaitu agar lebih banyak cendekiawan muslim yang memahami Quran.

Sebab, tulisnya di kata pengantar, Alquran adalah salah satu kitab suci yang paling tidak dipahami oleh umatnya. Meski begitu banyak yang membacanya. Bahkan menghafalnya.

Tujuan Kang Usep adalah: memudahkan orang membawanya. Dan membaca terjemahannya. Ya sudah. Alhamdulillah.(dis)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatan dahlan iksan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan55Tweet34Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Tak Targetkan Emas, IPSI Prioritaskan Proses

Tak Targetkan Emas, IPSI Prioritaskan Proses

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Viral Video Sepasang Kekasih Diduga Bercumbu di Taman Mangrove, Warganet Heboh

Viral Video Sepasang Kekasih Diduga Bercumbu di Taman Mangrove, Warganet Heboh

Senin, 9 Mei 2022, 19:12 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
PHM Sebut Pemberian Rekomendasi Wali Kota ke Swasta Tak Melanggar Hukum 1

PHM Sebut Pemberian Rekomendasi Wali Kota ke Swasta Tak Melanggar Hukum

Selasa, 17 Mei 2022, 10:51 WITA
Belum Beroperasi, Atap Gedung Baru Pasar Citra Mas Loktuan Rusak

Belum Beroperasi, Atap Gedung Baru Pasar Citra Mas Loktuan Rusak

Selasa, 17 Mei 2022, 10:06 WITA
20 RT dan Sekolah di Bontang Kuala Terdampak Banjir Rob

20 RT dan Sekolah di Bontang Kuala Terdampak Banjir Rob

Selasa, 17 Mei 2022, 09:12 WITA
Rekomendasi Wali Kota Bontang ke Perusahaan Kutim Berpotensi Timbulkan Kecemburuan

Rekomendasi Wali Kota Bontang ke Perusahaan Kutim Berpotensi Timbulkan Kecemburuan

Senin, 16 Mei 2022, 20:00 WITA
Sabu 22 Kilogram Gagal Edar di Kaltim

Sabu 22 Kilogram Gagal Edar di Kaltim

Senin, 16 Mei 2022, 19:18 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.