SURABAYA – Kebutuhan uang periode Natal dan Tahun Baru 2017 di Jawa Timur diproyeksikan meningkat 28 persen jika dibandingkan dengan kebutuhan tahun lalu. Karena itu, Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai Rp 11,06 triliun yang terbagi dalam berbagai pecahan.
Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Benny Siswanto menyatakan, bukan hanya transaksi tunai yang diperkirakan naik pada momen Natal dan tahun baru, namun juga nontunai. Persediaan tersebut dibagi di empat kantor perwakilan. Yakni, BI Surabaya (Rp 5,46 triliun), Malang (Rp 1,48 triliun), Kediri (Rp 2,2 triliun), dan Jember (Rp 1,92 triliun).
’’Naiknya kebutuhan pada Desember ini terlihat dari peningkatan proyeksi kebutuhan perbankan dan realisasi transaksi di masyarakat,’’ jelasnya.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Jatim Hestu Wibowo menambahkan, kenaikan transaksi tunai disebabkan musim liburan dan pembayaran tunjangan hari raya.
Hingga 23 Desember, realisasi transaksi mencapai Rp 5,143 triliun. Mayoritas realisasi transaksi di Surabaya mencapai Rp 2,3 triliun, lalu disusul Malang Rp 1,06 triliun. ’’Kami juga menyiapkan cadangan sehingga total (uang tunai, Red) yang disediakan mencapai Rp 13,5 triliun,’’ katanya.
BI juga mulai mendistribusikan uang NKRI tahun emisi 2016. BI Jatim baru mendapat jatah uang baru Rp 246,9 miliar. Perinciannya, wilayah Surabaya (Rp 126,7 miliar), Malang (Rp 34,2 miliar), Kediri (Rp 52,88 miliar), dan Jember (Rp 33,05 miliar). Hingga kemarin, uang NKRI yang telah didistribusikan baru Rp 35,9 miliar.
’’Kami sengaja tidak mendistribusikan secara masal,’’ ungkap Hestu. Penukaran untuk bank maksimal satu ikat per hari. Sementara itu, penukaran model per paket untuk masyarakat hanya Rp 300 ribu–Rp 500 ribu. (res/c5/noe/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: