bontangpost.id – PT Pelni memastikan hingga kini tidak ada pemberitahuan mengenai penambahan jumlah penumpang untuk moda transportasi laut saat libur Natal dan tahun baru. Artinya jumlah penumpang harus maksimal selaras dengan kapasitas kapal. Pimpinan PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan kondisi ini berbeda dengan Idulfitri silam.
“Kala itu (Idulfitri) ada mekanisme dispensasi. Kalau sekarang tidak ada apalagi waktunya sudah semakin dekat,” kata pria yang akrab disapa Ujang ini.
Mekanisme dispensasi ialah surat diajukan kantor pusat ke Dirjen Pehubungan Laut Kemenhub. Kemudian jika disetujui Kemenhub mengeluarkan nota dinas. Jawaban itulah yang disebar ke daerah dan ditembuskan ke KSOP. Diketahui pada Idulfitri lalu sekitar 100 lembar tambahan tiket dikeluarkan.
“Harusnya tiga minggu sebelum Nataru sudah keluar. Ini belum berarti potensi tidak ada,” ucapnya.
Pihaknya pun meminta warga Kota Taman memahami. Artinya tidak perlu memaksakan diri ke Pelabuhan Loktuan jika belum mendapatkan tiket. Utamanya di jadwal keberangkatan kapal yang padat yakni 23 dan 26 Desember mendatang.
“Bagi yang belum bisa membeli di kebernagkatan 24 Desember. Khususnya mereka yang mau menuju Sulawesi,” tutur dia.
Diketahui KM Egon berangkat pada 23 Desember. Kapal ini berkapasitas 405 penumpang. Melayani rute Bontang-Parepare-Batulicin-Surabaya-Lembar-Waingapu. Saat ini penjualan tiket keberangkatan ini sudah ditutup. Sementara pada 26 Desember ialah rute panjang KM Binaiya. Dari Bontang-Awerange-Makassar-Labuan Bajo-Bima-Tanjung Benoa-Waingapu. Sudah terjual 920 tiket. Sisa 50 lembar yang diprediksi habis dalam satu hari ke depan.
“Kebanyakan penumpang menuju Labuan Bajo dan Bima di tanggal tersebut,” sebutnya.
Kapal ini berkapasitas 970 penumpang. Adapun pada 24 Desember kapal yang sama hanya menempuh rute pendek yakni ke Awerange. Saat ini baru 214 tiket yang terjual. Sebab itu Pelni meminta agar penumpang yang hendak ke Sulawesi memilih keberangkatan ini.
“Karena jarak Awerange dan Pare-pare itu hanya satu jam. Jadi jangan dipaksakan selain tanggal 24 Desember,” terangnya.
Mengenai skema keberangkatan nantinya penumpang yang turun kapal akan didahulukan. Langsung mengarah ke pintu samping pelabuhan. Bagi penumpang berangkat petugas akan memasukkan ke bagian terminal sebagian. Harapannya bisa mengurangi kepadatan di lobi pelabuhan.
“Pintu pagar akan tetap terkunci sampai ada aba-aba penumpang boleh masuk dek kapal,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post