bontangpost.id – Pemerintah pusat telah memutuskan untuk menaikkan level tiga kriteria pandemi seluruh daerah. Sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus saat libur natal dan tahun baru (nataru). Menanggapi itu Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhardi sepakat dengan upaya tersebut.
“Situasi ini lebih ke langkah preventif. Di saat sudah landai tetapi ada kekhawatiran saat nataru ada mobilisasi masif, maka berpotensi ada peningkatan kasus,” kata Suhardi.
Ia menilai prokes tetap harus menjadi kebiasaan masyarakat. Jangan sampai euforia dengan penurunan kasus belakangan menjadi abai terhadap prokes. Terpenting ialah pemakaian masker dan kebiasaan rutin mencuci tangan. Mengingat mobilisasi juga diperbolehkan. “Di beberapa tempat prokes menjadi longgar. Senang itu boleh tetapi prokes jangan kendor,” ucapnya.
Tak hanya itu, jika tempat wisata dibuka saat libur nataru maka harus disiagakan petugas. Tujuannya untuk memantau kedisiplinan prokes. Mengingat libur identik dengan peningkatan jumlah wisatawan di sejumlah destinasi. Terkhusus di Kota Taman sendiri.
“Satpol PP atau petugas lain harus disiagakan untuk memastikan prokes lebih baik. Supaya tren membaiknya penyebaran kasus Covid-19 tetap terjaga di Bontang,” tutur dia.
Apalagi beberapa hari terakhir jumlah penambahan kasus terkonfirmasi sedikit di Bontang ada peningkatan. Jika mengacu infografis yang disajikan oleh Diskes Kaltim. Diketahui, Kota Taman memiliki 11 destinasi unggulan. Meliputi Pulau Beras Basah, Bontang Kuala, Mangrove Edu Park, Kenari Water Park, Taman Cibodas, Sungai Belanda, Taman Graha Mangrove, Lembah Hijau, Bontang Mangrove Park, Lembah Permai, dan Kampung Masdarling.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua 1 Satgas Letkol Arh Choirul Huda akan mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat terkait status kriteria pandemi level tiga. Selain itu, ia juga meminta kepada masyarakat untuk jangan takut divaksin. Berdasarkan data 19 November, capaian vaksinasi di Bontang telah mencapai 76,4 persen. Artinya 102.926 penduduk Bontang telah menerima sosis pertama vaksin. Dari total penduduk 134.666. Sementara capaian dosis kedua di angka 65 persen.
“Setiap hari digelar vaksin. Namun sudah berkurang peminatnya,” sebutnya.
Pada sejumlah pusat perbelanjaan di Pulau Jawa orang yang mau masuk wajib melakukan scan barcode di aplikasi pedulilindungi. Jika belum mendapatkan vaksin maka otomatis dilarang masuk. Tidak menutup kemungkinan skema itu diterapkan di Bontang.
“Semacam di pujasera. Mumpung vaksin kuotanya ini masih banyak, jangan tunggu disuruh. Ketika aturan itu dibuat jangan mengeluh sendiri,” pungkasnya. (*/ak)







