SAMARINDA – Tidak adanya lampu penerangan jalan di Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) mendapatkan sorotan dari DPRD Kaltim. Anggota dewan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar segera meninjau kondisi jembatan tersebut.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syafruddin mengaku, dirinya sangat prihatin dengan minimnya pemeliharaan jembatan tersebut. Pasalnya, jembatan Mahulu menjadi jalur utama yang digunakan warga setempat.
“Pemprov harus segera mengambil langkah. Harus ada antisipasi sebelum terjadi kecelakaan. Karena lampu penerangan jalan sangat penting. Apalagi untuk ukuran jembatan Mahulu. Itu salah satu ikon Kaltim,” imbuhnya, Sabtu (19/5) kemarin.
Jembatan yang tidak memiliki lampu penerangan jalan, lanjut dia, rawan terjadinya kecelakaan. Selain itu, jembatan yang tidak disertai dengan pengamanan tersebut akan memudahkan muncul kejahatan lalu lintas.
“Bisa saja di sana ada penjambretan dan perampokan. Mestinya pemerintah mengantisipasi itu. Harus segera disediakan penerangan atau listrik di area jembatan Mahulu,” kata Syafruddin.
Selain mendesak Pemprov Kaltim, dia juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil bagian untuk memasang penerangan jalan di jembatan Mahulu. Pasalnya, tugas untuk menjaga, mengamankan, dan merawat jembatan juga menjadi bagian dari tanggung jawab pemkot.
“Apa langkah yang diambil Pemkot Samarinda? Sejauh ini belum saya lihat. Camat, lurah, dan pemerintah setempat harus berperan aktif. Kalau diam-diam tidak bakal diperbaiki,” ucapnya.
Ketua RT 04 Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sei Kunjang, Samarinda, Tomo mengaku, dirinya sudah berulang kali mendapatkan keluhan warga atas kondisi Jembatan Mahulu yang tidak memiliki lampu penerangan. Namun hingga kini belum ada realisasi.
“Mulai dulu jembatan itu tidak ada lampunya. Kami sudah berkali-kali menyampaikan pada pemerintah. Kalau sedang pemilu, ada yang datang janjikan perbaikan dan perawatan jembatan. Tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada perbaikan,” ketusnya.
Apalagi di jembatan tersebut sudah beberapa kali terjadi kecelakaan maut. Terakhir, pada 2016 lalu, kerabat Tomo meninggal dunia karena ditabrak lari seseorang yang tidak dikenal. Hal itu diakuinya karena tidak adanya pengawasan, perawatan, dan pengamanan jembatan.
“Sudah pernah terjadi kecelakaan. Kalau tidak salah, ada dua atau tiga kali kecelakaan. Bisa saja karena jembatan itu banyak yang rusak dan tidak terurus. Saya lihat baru-baru ini ada perbaikan. Sebelumnya jalan itu hampir putus. Pernah dipasang karet besar. Tetapi akibat banyak mobil yang lewat, jadi cepat rusaknya,” sebut dia.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Salman Lumoindong menegaskan, pihaknya akan segera mengecek dan mengomunikasikan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Supaya masalah tersebut segera diselesaikan.
“Kalau rambu jalan, kami bisa segera selesaikan. Soal lampu penerangan, bukan tugas kami. Tetapi nanti secepatnya akan saya komunikasikan dengan Dishub Samarinda. Karena itu tugas mereka,” ujarnya.
Selain itu, dirinya berupaya mengomunikasikan permasalahan tersebut pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim. “Nanti kami juga akan laporkan ke Dinas PUPR. Supaya bisa dipertimbangkan untuk dipasang lampu di sana,” tegasnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post