SANGATTA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua memastikan, meski akan dilakukan penyesuaian, namun tarif baru yang diberlakukan masih murah. Pasalnya, jika dibandingan warga membeli air bersih di luar PDAM, maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar.
“Misalnya warga harus membeli air satu tandon isi 1.200 liter harus mengeluarkan uang Rp 60 sampai Rp 70 ribu. Maka dengan menggunakan seribu liter (satu kubik) dari PDAM hanya membayar sekitar Rp 5 ribu,” ucap Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni, saat menghadiri Rapat Koordinasi di Pemkab Kutim.
Meskipun begitu, dia tidak membantah, jika dibandingkan dengan daerah tetangga seperti Bontang, tarif air bersih di Kutim masih lebih besar. Sebab, ada beberapa hal pembeda yang membuat perhitungan tarifnya berbeda dengan yang diterapkan PDAM Kota Bontang.
“Contoh, kalau di Bontang ada 7 IPA (Intalasi Pengolahan Air) yang berada di satu kawasan. Sedangkan di Kutim ada 22 IPA yang tersebar di 18 kecamatan dan melayani 50 lebih desa. Kemudian, jika untuk listrik PDAM Bontang sudah 100 persen dilayani PLN, sedangkan di Kutim baru 50 persen dari jumlah IPA yang sudah listrik PLN. Itu artinya terdapat perbedaan yang besar dari biaya operasional yang harus dikeluarkan,” paparnya.
Sementara, terkait sosialisasi penyesuaian tarif, Mawar mengaku, terus dilakukan, baik melalui cabang, unit maupun pusat. Dalam sosialisasi, pihaknya juga melibatkan media untuk menyampaikan informasi ke masyarakat.
“Sedangkan di kecamatan, sosialisasi kami lakukan dengan mendatangi warga dari pintu ke pintu untuk membagikan brosur,” aku Mawar.
Untuk diketahui, kenaikan tarif dilakukan menyesuaikan dengan kelompok. Diantaranya, untuk kelompok pertama kenaikan hanya berkisar antara 20-30 persen dari tarif sebelumnya. Sedangkan, kelompok dua berkisar antara 30-50 persen, kelompok tiga 60 persen dan kelompok empat 100 persen.
“Penerapan tarif baru masih menunggu Surat Keputusan yang masih digodok dibagian hukum,” tambahnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post