bontangpost.id – Tarif Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) tampaknya belum naik pekan ini. Selaku operator, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) masih menunggu restu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebelumnya, pekan lalu PT JBS telah mengumumkan kenaikan tarif di lima seksi Tol Balsam.
Untuk kendaraan golongan 1 misalnya, pengendara yang masuk Gerbang Tol (GT) Simpang Jembatan Mahkota 2, Samarinda, tujuan GT Manggar, Balikpapan, harus merogoh kocek Rp 146.500. Sebelum penyesuaian tarif, pengendara membayar Rp 125.000. Atau tarif naik Rp 21.500.
“Untuk pemberlakukan tarif masih menunggu arahan dari Kementerian PUPR. Jadi, belum ada statement di tanggal 10 (April) atau tanggal 11 (April). Hanya kami sampaikan dalam waktu dekat,” kata Humas PT JBS Achmari kepada Kaltim Post kemarin.
Achmari menyampaikan, penyesuaian tarif telah mempertimbangkan inflasi dua tahunan, serta kompensasi adanya tambahan lingkup Seksi 1 dan Seksi 5. Item tersebut disebutnya viability gap fund (VGF) atau dukungan kelayakan pemerintah.
Pada bagian lain, dia menyebut PT JBS senantiasa mengupayakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol. Sebelum kenaikan tarif, pengelola melakukan peningkatan kualitas maupun peningkatan pelayanan jalan tol.
Seperti overlay dan rekonstruksi rigid pavement di beberapa titik. Yaitu pada Km 7, Km 17, Km 39, Km 69, dan Km 24. Serta perbaikan penurunan jalan Tol Balsam. Khususnya, pada seksi Palaran-Mahkota II.
“Pengecatan median barrier dan pagar pembatas jembatan juga kami lakukan. Dan peningkatan pelayanan jalan tol, dilakukan dengan penambahan SPBU Pertalite. Pada Rest Area 36 A Jalan Tol Balsam dari arah Balikpapan ke Samarinda,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Isradi Zainal menilai, sepanjang sesuai aturan dan kebutuhan, tidak ada masalah dengan kenaikan tarif Tol Balsam.
Akan tetapi, menurutnya kenaikan tarif perlu diikuti dengan pemenuhan aspek persyaratan minimum. Untuk diketahui, Isradi merupakan salah satu tokoh yang disebut mendukung penyesuaian tarif Tol Balsam dalam forum group discussion terkait penyesuaian tarif Tol Balsam yang dilaksanakan PT JBS dan Kementerian PUPR, Kamis (6/4) lalu.
“Tol Balsam butuh dukungan semua pihak. Untuk dapat memberikan pelayanan maksimal. Hal ini karena jumlah kendaraan yang melewati tidak sebanyak di Jawa, apalagi kondisi tanah yang labil. Meski demikian, tarif itu jangan terlalu dibebankan ke warga, tetapi jika bisa ada bantuan dari pusat,” ucap Isradi.
Menurutnya, kenaikan tarif pastinya akan memberatkan masyarakat pengguna jalan tol. Selain itu, ada pula masyarakat yang merasa wajar atas kenaikan tarif tersebut. Dan menurut dia, semestinya ada saling memahami dan saling mendukung. Antara masyarakat dan pemerintah terkait kenaikan tarif tol ini.
“Jika bisa, tarif Tol Balikpapan Samarinda ditunda untuk beberapa saat,” tandasnya. (kip/riz/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post