Keberadaan Tol Balikpapan-Samarinda tidak hanya sebagai penghubung dua kota besar di Kalimantan Timur, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan IKN Nusantara.
bontangpost.id – Tidak dapat dimungkiri keberadaan Tol Balikpapan-Samarinda menjadi salah satu alasan Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Agustus 2019.
Tol ini sebagai modal infrastruktur yang dimiliki Kaltim dan siap menjadi bagian dalam jaringan jalan bebas hambatan menuju IKN Nusantara.
Saat meninjau lokasi IKN di Kecamatan Sepaku, Kecamatan Penajam Paser Utara, pada 17 Desember 2019, Presiden Joko Widodo sempat mencicipi tol ini sekaligus meresmikan penggunaan Seksi II, III, dan IV.
“Ternyata infrastruktur dasar jalan bagi IKN sudah ada. Ini memudahkan,” kata Presiden Joko Widodo ketika itu.
Esensialnya Tol Balikpapan-Samarinda dalam mendukung pembangunan IKN ditegaskan kembali oleh Presiden Joko Widodo saat kunjungan berikutnya sekaligus meresmikan Seksi I dan V pada 24 Agustus 2021.
Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Joko Widodo melihat bakal sodetan yang akan menghubungkan tol ini ke Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN dan diharapkan menyesuaikan konsep Smart Forest City yang diusung pemerintah.
“Tol IKN yang dibangun akan mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke KIPP IKN yang semula melalui Tol Balikpapan-Samarinda lewat pintu Samboja, kemudian lanjut melalui Lintas Sepaku yang sebelumnya memakan waktu 2 jam 15 menit dengan jarak 95 km, akan terpangkas menjadi 40 menit dengan jarak 57 km,” tambah Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam dialog daring bersama media belum lama ini.
Direktur PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) Muhammad Taufiq mengatakan, keberadaan jalan tol yang dikelola pihaknya terus mendapatkan respons positif dari masyarakat dari tahun ke tahun, terlebih dengan adanya agenda penetapan IKN Nusantara di Kaltim.
Hal itu terlihat dari pertumbuhan lalu lintas harian di mana jalan ini sejak dibuka sebagian pada 2019, untuk pintu Samboja menuju Palaran dan Jembatan Mahkota II (Samarinda), dilewati sekitar 2.000 kendaraan per hari. Kemudian pada tahun berikutnya menjadi 3.000 kendaraan per hari.
“Setelah pandemi Covid-19 yang menggunakan tol Balikpapan-Samarinda justru meningkat menjadi 5.000 kendaraan per hari. Kemudian saat tol beroperasi penuh tahun 2021 melonjak menjadi 8.000 per hari, dan 8.500 pada tahun berikutnya.
Selanjutnya, 2023 tumbuh hingga 9.000 kendaraan per hari, dan tahun ini rata-rata 11.500 kendaraan per hari,” jelas Muhammad Taufiq bersama Manajer SDM dan Umum Achmari kepada Kaltim Post (induk Bontang Post).
Hal yang cukup mengesankan adalah meskipun PT JBS memberlakukan penyesuaian tarif tol pada 26 April 2023 namun jumlah kendaraan yang menggunakan Tol Balikpapan-Samarinda terus tumbuh.
Misalnya untuk golongan I yang dari tarif semula Rp 125.500 menjadi Rp 146.500 (Manggar-Jembatan Mahkota 2) tetap mendominasi pengguna jalur bebas hambatan ini. Padahal tarif tol ini disebut-sebut sebagai yang termahal di Indonesia.
“Kendaraan golongan I masih mendominasi pengguna jalan tol dengan persentase 85 persen, diikuti golongan II untuk truk angkutan barang yang hampir sepuluh persen,” tegasnya.
Dari observasi yang dilakukan PT JBS dengan akademisi, lanjut Achmari, ternyata tol Balikpapan-Samarinda tetap diminati kendati tarifnya naik karena adanya fasilitas yang mendukung seperti kawasan rest area yang semakin lengkap dan SPBU.
“Orang-orang rupanya senang lewat tol karena mereka bisa dengan mudah membeli pertalite. Nah di beberapa kota di Kaltim, pertalite memang mulai dibatasi. Selain itu, di dua rest area kami itu sudah ada masjid, minimarket, dan rumah makan sehingga pengguna jalan semakin nyaman,” tambahnya.
Menatap masa depan, PT JBS harus bersiap menghadapi berbagai tantangan, termasuk peluang untuk mengembangkan jaringan Tol Balikpapan-Samarinda hingga Bontang serta mengoperasikan Tol IKN.
Dengan demikian, peran Tol Balikpapan-Samarinda tidak sekadar merajut konektivitas kota-kota di Kaltim tetapi juga tulang punggung dalam jaringan yang menghubungkan dengan IKN Nusantara.
“Berdasarkan rencana pemerintah Tol Balikpapan-Samarinda akan terhubung dengan Tol IKN. Di mana pada ruas Kilometer 4 akan terhubung dengan tol menuju Bandara Sepinggan Balikpapan, dan ruas Kilometer 8 terhubung langsung ke IKN.
Jika Jasa Marga dipercaya sebagai operator tol IKN ini oleh pemerintah, maka kami siap untuk melaksanakan tugas tersebut dengan memberi pelayanan yang maksimal, yang berarti tidak hanya untuk pengguna jalan tol di Kaltim, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dari seluruh negeri yang akan bermobilisasi ke IKN dan sebaliknya,” pungkas Achmari.(tom2)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post