SENYUM merekah di wajah Riyanto Sinaga. Dengan bangga warga RT 27 Kelurahan Gunung Telihan ini menunjukkan uang tunai Rp 200 ribu dan satu piring telur kepada reporter Bontangpost.id.
“Alhamdulillah, kita terima BLT. Walaupun cukup lama menunggu, tapi tetap kami (warga) bersyukur,” bebernya kala disambangi disela-sela penyaluran BLT di pelataran Kantor Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat, Rabu (29/4/2020) pagi.
Riyanto—akrabnya, adalah 1 dari 953 penerima BLT terverifikasi di Kelurahan Gunung Telihan.
Terbuka dia mengakui, sejatinya bantuan ini tidak banyak. Di rumahnya ada 4 orang yang perlu makan: dirinya sendiri, istri, dan 2 orang anaknya. Namun seberapa pun bantuan diterima selama masa pandemi Covid-19 ini amatlah penting, amatlah berharga. Terlebih dirinya sendiri tak memiliki pekerjaan tetap. Hanya buruh harian. Miliki “cuan” bila ada proyek orang dikerjakan.
“Saya cuma buruh harian, kasihan. Jadi semua bantuan ini berharga sekali,” ujarnya berterus terang.
Lain lagi Andi Tajuddin Nur. Sama, warga RT 27. Dia menghargai bantuan pemerintah bagi warga terdampak Covid-19. Namun dia kurang sepakat bila bantuan itu mesti dibagi dalam dua jenis: uang tunai dan paket sembako.
“Mestinya diuangkan saja semua (Rp 500 ribu) enggak usah dipecah (tunai dan sembako),” tegasnya.
Pria yang mendaku bekerja sebagai tukang ojek ini menjelaskan, bila pemerintah memberikan uang tunai utuh Rp 500 ribu, nantinya masyarakat yang akan menggunakannya sendiri sesuai kebutuhan dapur masing-masing.
“Tapi terserah pemerintah saja. Kami nurut,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda