BONTANG – Dugaan penipuan yang dilakukan travel PT Hidayah Hasyid Oetama (H2O) menjadi perhatian Satreskrim Polres Bontang. Terlebih jumlah kerugian calon jamaah yang diklaim mencapai Rp 5 miliar.
Kepada Kaltim Post, Kasat Reskrim Iptu Rihard Nixon mengatakan, pihaknya belum bisa menindaklanjuti lebih jauh terkait kasus tersebut. Sepanjang tidak ada yang merasa keberatan. “Kami belum menerima laporan. Kalau ada pasti kami selidiki,” terangnya.
Menurut Nixon, jika memang jumlah kerugian mencapai Rp 5 miliar, tentu bukan perkara kecil. Namun, sebutnya, semua berpulang lagi kepada korban. “Saya dengar mereka mau menyelesaikan secara kekeluargaan. Yang jelas kami akan terus pantau,” ungkap dia.
Sebelumnya, penghubung travel PT H2O di Bontang berinisial Md mengatakan, dia terus mengupayakan agar uang calon jemaah bisa dikembalikan. Md mengaku tengah berada di Jakarta untuk mengurusnya.
“Saya diberi kuasa oleh Ermanto (direktur PT H2O) untuk mengambil uang kepada hakim. Dia yang bertanggung jawab karena H2O bekerja sama dengannya,” katanya. Ermanto sendiri disebut tengah ditahan karena dilaporkan calon jamaah asal Jakarta.
Disinggung mengenai jumlah korban, Md menyebut tidak tahu pasti. Namun dia memperkirakan angkanya lebih dari 50 orang. “Ada juga yang berasal dari Sulawesi dan Muara Badak. Bukan cuma Bontang,” ujarnya.
Kasus ini, menurut dia, juga sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Md sendiri yang menemani salah satu jemaah asal Bontang saat melapor. “Tapi kami diminta untuk selesaikan secara kekeluargaan dulu,” ujarnya.
Diketahui, modus yang dilakukan PT H2O untuk menjerat korbannya dengan memberikan promo haji. Dengan membayar ongkos naik haji (ONH) plus Rp 55–58,5 juta sudah bisa berangkat haji dengan waktu tunggung hanya dua tahun. Padahal ONH plus umumnya berkisar Rp 110 juta. (edw/kri/k9)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: