Terkait Pengadaan Gawai, Pelajar Hanya Dipinjamkan

Kabid Dikdas Disdikbud Bontang, Saparuddin. (Fitri Wahyuningsih/Bontangpost.id)

bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang angkat bicara perihal wacana peminjaman gawai kepada murid SD-SMP. Rencana ini dikemukakan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Bontang Saparuddin menjelaskan, sejatinya wacana itu bukan hal baru. Sudah sejak lama disampaikan pihaknya kepada Wali Kota Neni.

“Cuma belum terealisasi. Karena mungkin saat itu belum darurat,” bebernya.

Dia menjelaskan, Neni mulai melirik pemberian gawai kepada murid sekolah usai melihat evaluasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi. Beberapa persoalan hadir dari PJJ, utamanya soal ketiadaan gawai bagi beberapa murid.

Dijelaskan Sapar, pemberian gawai itu jelas bukan dalam waktu dekat ini. Namun bila pandemi berakhir atau setidaknya usai kondisi membaik. Alasannya, saat ini fokus pemerintah masih pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi setelah pandemi. Pos anggaran banyak diarahkan ke sana.

“Jelas enggak sekarang. Segalanya dipotong (dirasionalisasi). Nanti kalau pandemi sudah selesai,” katanya.

Nantinya, ujar Sapar, tidak semua murid menerima gawai. Tapi hanya mereka yang benar-benar tidak mampu. Baik karena kondisi ekonomi, atau karena gawai di rumah murid bersangkutan tidak kompatibel untuk PJJ.

“Itu pun ada indikatornya. Makanya saat ini kami sedang himpun data,” ujarnya.

Di Bontang sendiri total ada 18.898 murid SD, dan 8.425 murid SMP. Dalam asumsi sederhana pihaknya, hanya 20 persen dari akumulasi SD-SMP yang menerima fasilitas gawai.

“Kalau ini direalisasi, yang terima SD-SMP aja karena itu tanggung jawab kota, SMA di provinsi,” urainya.

Bila rencana ini direalisasi, ujar Sapar, dana pembelian gawai diambil dari APBD Bontang, bukan dana BOS atau bantuan dana dari pusat lainnya.

Kemudian untuk harga gawai, bakal menyesuaikan standar Kemendikbud RI. Bila mengacu standar itu, maka harga gawai berupa tablet berkisar Rp 2 juta per unit.

“Kita enggak bisa ikut standar Bontang, tapi kementerian. Ikuti e-katalog, itu sekitar Rp 2 jutaan,” ungkapnya.

Lebih jauh, untuk mekanisme pemberian gawai. Kata Sapar, nantinya tidak ujug-ujug diserahkan Pemkot Bontang kepada siswa. Tapi dari pemerintah melalui Disdikbud Bontang kepada sekolah. Nantinya sekolah yang akan meminjamkan kepada siswa dan mengatur peminjamannya.

“Itu kan termasuk belanja modal. Jadi enggak mungkin dari kami (Disdikbud) ke siswa. Tapi kami beri ke sekolah. Nanti mereka yang atur sirkulasi peminjaman,” bebernya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor