bontangpost.id– Pemkot Bontang bakal menandatangani kerja sama paket bantuan pembelajaran pada Selasa (25/8/2020) dengan pihak provider yang telah ditunjuk. Bentuknya dengan penyaluran paket kuota internet sebesar 6 gigabita (GB). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Akhmad Suharto mengatakan terjadi perubahan mengenai besaran kuota.
Semula Disdikbud bakal memberikan 8 GB. Namun jumlah itu terdapat ketentuan khusus. Sehingga dipilih menjadi 6 GB. Dengan harga Rp 22 ribu per kuota tersebut.
“Kalau yang 8 GB itu ada user yang dipatok provider dan itu dibebankan. Ada penambahan biaya lagi,” kata pria yang akrab disapa Harto tersebut.
Sementara untuk 6 GB itu tidak lagi ada tambahan biaya. Alhasil ini dipandang lebih memudahkan teknis pendistribusian bantuan. Baik dari segi pemkot, guru, maupun pelajar sendiri.
Bantuan ini tidak seperti paket internet lainnya. Karena kuota ini hanya mendukung layanan video telekonferensi saat pembelajaran daring berlangsung. Dengan aplikasi yang telah ditentukan oleh pihak provider.
“Jadi tidak bisa digunakan untuk browsing, nonton youtube, maupun game,” ucapnya.
Mengenai data penerima dalam tahapan finishing. Disdikbud belum membeberkan angka final yang memperoleh bantuan. Rencananya, Disdikbud akan menggelar rapat koordinasi pada hari ini (24/8/2020). Pun demikian dengan teknis pengisian kuota tiap bulannya. Mekanismenya seperti apa menunggu hasil rapat.
“Setelah rapat kami akan berikan datanya. Termasuk dengan teknisnya seperti apa. Sebenarnya bisa dari pihak provider maupun sekolah,” sebutnya.
Disadari pendataan ini memakan waktu lama. Mengingat ini berhubungan dengan jumlah penerima bantuan. Jangan sampai ada pelajar yang memiliki smartphone tetapi terlewat.
“Dikumpul berapa jumlahnya karena harus hitung-hitungan uang. Tidak boleh dengan kira-kira. Imbasnya nanti bisa tidak cukup,” terang dia.
Akan tetapi dipastikan pengisian kuota membutuhkan waktu. Diprediksi kuota baru disalurkan kepada seluruh penerima di awal bulan mendatang. Sementara, awak Kaltim Post (induk Bontangpost.id) mencoba menghubungi pihak yang bertugas mengumpulkan data. Tetapi yang bersangkutan enggan membocorkannya.
“Maaf belum berani memberikan karena belum saya laporkan ke atasan,” pungkas pria tersebut. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post