bontangpost.id – Pihak sekolah membenarkan masih dalam tahapan pengumpulan data siswa yang dominan mengikuti pembelajaran daring. Sehubungan dengan rencana Pemkot Bontang menyalurkan bantuan paket kuota video telekonferensi bagi pelajar.
Kepala SMPN 1 Riyanto mengatakan pihaknya masih mengkaji ulang sehubungan data yang masuk. Terutama bagi mereka yang tidak menggunakan kartu SIM sama. Sesuai provider yang ditunjuk untuk kerja sama.
Selain itu, ia juga meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang untuk menggelar pelatihan dengan aplikasi yang nantinya diterapkan untuk pembelajaran jarah jauh (PJJ). Pasalnya, selama dua pekan ini SMPN 1 menggunakan sistem manajemen pembelajaran sendiri.
“Perlu bagi tenaga IT kami untuk mengetahui aplikasi itu. Agar selanjutnya dapat diperkenalkan dengan guru lainnya di sekolah kami,” ucapnya.
Menurutnya, sistem manajemen pembelajaran yang selama ini dilakukan telah mendapat respon baik di kalangan orangtua pelajar. Evalusi itu berdasarkan hasil kuisioner yang dibagikan pihak sekolah. Meskipun tidak ditampik ada sedikit kendala mulai dari jaringan hingga sarana yang tidak dimiliki orangtua.
Berkenaan dengan yang tidak memiliki smartphone kurang dari 10 pelajar. Nantinya sistem manual bakal diterapkan.
“Bentuknya materi diambil oleh orangtua siswa tiap harinya. Kemudian dikumpulkan petang hari,” katanya.
Senada, proses inventarisasi data juga dilakukan oleh SDN 003 Bontang Selatan. Kepala SDN 003 Bontang Selatan, Henriani menargetkan data bakal diserahkan Disdikbud pada Rabu (5/8/2020) mendatang. Selama proses pengumpulan ditemukan kendala yakni sebagian orangtua kurang merespon informasi yang disebar pihak sekolah.
“Padahal sudah dibagikan di grup sosial media paguyuban kelas,” ujarnya.
Pihak sekolah pun meminta kepada wali murid untuk berinisiatif. Mencari kartu SIM sesuai dengan provider yang telah ditunjuk.
“Saya telah sampaikan ke orangtua bahwa bantuan ini bakal menggunakan provider itu,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Disdikbud sebenarnya menargetkan pemberian bantuan dilakukan bulan ini. Akan tetapi, Pemkot tidak mau terburu-buru dalam bekerja. Pasalnya jika terdapat kekeliruan bakal menjadi permasalahan hukum di kemudian hari.
“Kami tidak mau grusa grusu,” ungkapnya.
Nantinya tiap siswa bakal mendapat bantuan kuota 8 gigabyte tiap bulannya. Nominal itu difokuskan bagi kuota video telekonferensi. Sehingga tidak disalahgunakan pelajar untuk dihabiskan di luar skema pembelajaran.
Bantuan ini menyasar pelajar di jenjang SD hingga SMP. Di seluruh angkatan kelas. Baik sekolah negeri maupun swasta. Berdasarkan hasil inventarisasi sementara Disdikbud tercatat 22.762 pelajar dominan mendapatkan pembelajaran lewat daring selama ini. Dari total 27.424 siswa SD dan SMP di Kota Taman. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post