Sudah 5 hari teror kuyang melanda warga Karang Asam. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda teror itu akan berakhir. Untaian doa selama dua malam berturut-tirut belum dapat mengusir mahluk gaib tersebut. Bahkan, jumlah kuyang bertambah menjadi 2 mahluk.
Mengantisipasi teror kuyang dan takut menjadi sasaran mahluk gaib tersebut, beberapa ibu hamil terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau sanak saudara terdekat. Tercatat 3 dari 6 ibu hamil yang bermukim di Jalan Slamet Riyadi, Gang 2, RT 12 dan RT 13, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, mengungsi.
Salah satu warga yang terpaksa mengungsikan istrinya yang tengah hamil adalah Rully (32). Pria yang sudah tinggal selama 5 tahun di permukiman itu merasa waswas dengan kehadiran kuyang. Terlebih saat ia mengetahui jika kuyang mengincar wanita yang tengah hamil.
“Istri saya hamil 4 bulan. Meski masih lama melahirkan, tapi istri meminta untuk mengungsi ke rumah ibu kandungnya untuk sementara waktu,” kata Rully.
Pada malam penampakan awal kuyang, Senin (7/10) lalu, Rully bersama ratusan warga lainnya ikut berburu. Sementara istrinya ketakutan di dalam rumah, lantaran baru kali ini mendengar kuyang berkeliaran di permukimannya.
Meski pada awalnya tidak percaya adanya kuyang, namun, lantaran ada saksi mata yang melihat langsung wujudnya pada malam itu, Rully pun meyakininya.
“Saya sempat melihat rekaman CCTV yang tersebar. Di situ nampak terlihat sesosok makhluk putih berdiri di kursi tepat di area lahan kosong. Makhluk itu seperti bersembunyi sembari memperhatikan kepanikan warga malam itu,” terang Rully.
Sosok putih itu, sambung Rully, langsung menghilang begitu warga berkerumun di pepohoan pisang dan kelapa yang menjadi pusat pencarian.
“Ngeri juga, meski hanya menyaksikan rekaman CCTV itu. Saya sampai merinding dibuatnya. Untung istri sudah mengungsi jadi gak terpengaruh,” ungkapnya.
Sementara itu, Pahrian (45) warga lain yang juga memiliki istri yang tengah hamil, memilih bertahan di rumahnya. Meski dalam kondisi waswas, Pahrian dan istrinya yang kini mengandung 9 bulan hanya bisa pasrah. Seraya berdoa agar terhindar dari gangguan kuyang.
“Tawkal saja kami. Padahal istri saya tinggal menunggu hari akan melahirkan. Kalau tidak akhir bulan ini, ya awal bulan depan,” ucap Pahri.
Di lain pihak, seorang supranatural, Awang Samudra (49) saat di hubungi Samarinda Pos menjelaskan, Kuyang merupakan ilmu turun temurun yang diwariskan. Kuyang susah ditangkap. Butuh ritual khusus untuk bisa mengusir mahluk tersebut. Pasalnya, kuyang seyogyanya adalah manusia yang mendalami ilmu hitam untuk panjang umur dan juga kecantikan dirinya.
Kuyang tidak meminta tumbal atau mencari mangsa untuk menuntaskan ilmunya. Melainkan meminum darah nifas setelah melahirkan. Jika niatannya sudah terpenuhi, maka kuyang akan hilang dengan sendirinya.
“Hasil penerawangan saya, kuyang ini tinggalnya tidak jauh. Dan memang setiap 3 tahun sekali akan muncul untuk mencari darah. Jika sudah dapat apa yang dicari, maka akan hilang dengan sendirinya,” ungkap Samudera.
Ditambahkan Samudera, yang bisa dilakukan saat ini hanyalah mengusir saja. Syaratnya lumayan sulit. Karena bahan yang diperlukan untuk pelengkap sarat tersebut sangat langka.
“Biasanya disiapkan merang ketan hitam. Bahan ini sudah sangat langka. Bahan ini dicampur dengan ketan biasa kemudian ditambahkan potongan pohon kamboja yang ada di lahan perkuburan. Bahan tersebut dibakar atau diasapi di sekitar lokasi seringnya kuyang tampak,” terang Samudera.
Selain ritual itu, Samudera menyarankan dilaksanakan istigasah selama 3 hari berturut-turut. Doa tersebut juga bisa mengusir kuyang.
“Selama belum dapat mangsa atau persembahan, kuyang akan tetap mengganggu. Untuk itu sebaiknya warga meningkatkan kewaspadaan terutama menjaga para ibu hamil yang akan segera melahirkan,” tutup Samudera. (kis/nha/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post