Terpaksa Pasang Listrik Sendiri, Pedagang PIS Rogoh Kecek Hingga Rp 3,3 Juta 

DIKELUHKAN : Karena tak kunjung ada kejelasan, sejumlah pedagang PIS kini terpaksa merogoh kocek pribadi untuk biaya pasang listrik dari PLN.(Foto: Fahrul Razi)

SANGATTA – Meski sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke pemerintah, namun masalah listrik Pasar Induk Sangatta (PIS) belum juga selesai. Akibatnya, sejumlah pedagang pun kini terpaksa harus memasang listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan dana pribadi. Masalahnya, tak semua pedagang mampu membayar biaya pasang listrik tersebut. Sebab, nilainya cukup besar yakni Rp 3,3 juta.

Roni (34) salah seorang pemilik kios di PIS mengaku terpaksa harus memasang listrik dari PLN. Sebab, tanpa listrik dirinya akan kesulitan mengembangkan usaha servis elektronik yang dijalankannya sejak dua terakhir.

“Yah terpaksa mas saya pasang. Repot kalau mau kerjakan barang yang diperbaiki. Sekarang, yah lebih mudah karena sudah ada listrik. Meski harus siapkan uang untuk biaya pasang listrik. Yah mudah-mudahan saja nanti bisa tertutupi dari pendapatan,” tutur Roni.

Lain halnya dengan H Nawiah (61) pedagang PIS lainnya mengaku belum bisa ikut memasang listrik di PLN seperti pedagang lainnya. Sebab, dirinya tidak memiliki uang untuk membayar biaya pasang baru tersebut.

“Saya tidak ada uang mas. Jadi tidak bisa pasang,” ucap Nawiah.

Hal senada juga diungkapkan Wati (28) pedagang PIS lainnya. Menurutnya, jangankan harus menyiapkan uang untuk membayar biaya pasang listrik, untuk membayar retribusi pasar pun dirinya mengaku cukup kesulitan. Sebab, sejak tidak ada listrik pendapatannya dari berjualan terus menurun. Bahkan banyak barang jualannya yang rusak, sehingga dirinya mengalami kerugian.

“Ini aja untuk bayar retribusi terpaksa pakai uang modal. Kalau harus pasang listrik sendiri, jelas sangat memberatkan,” aku Wati.

Dia pun berharap agar pemerintah dapat memberikan keringanan bagi pedagang. Minimal dengan memberikan subsidi untuk biaya pasang baru. Sehingga pedagang tetap bisa menikmati listrik dan usahanya pun tetap berkembang.

“Yah, harapannya pemerintah bisa bantu biaya pasangnya. Kalau masalah pemakaiannya, biar pedagang sendiri yang nantinya bayar. Kan kios ini statusnya masih milik pemerintah. Jadi lucu kan kalau pedagang yang pasangkan listrik pakai uang sendiri. Kecuali, jika statusnya mau diserahkan ke pedagang, yah mungkin ga masalah pasang listrik sendiri,” paparnya. (aj)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor