bontangpost.id – Aldiansyah (sebelumnya ditulis Ald) panik. Dia takut setelah Ys berteriak. Dikeluarkannya badik yang disembunyikannya. Dirampasnya handphone korban, namun yang tak dia duga, Ys melakukan perlawanan.
Dengan cepat dia mengambil kayu di dekatnya. Dihujamkan ke kepala Ys hingga empat kali. Pipi korban robek. Kemungkinan terkena ujung kayu. Tindakan itu membuat Ys hingga kini masih kritis. “Saya takut, korban teriak,” katanya.
Setelah korban tidak berdaya, dia meninggalkannya begitu saja. Lalu mendorong motor korban ke semak-semak. Aldi kemudian kembali ke rumahnya, di Jalan Pramuka, Bontang Lestari. Tak jauh dari lokasi kejadian. “Saya di rumah saja selama dua hari,” ungkapnya.
BACA JUGA: Terbongkar Lewat Percakapan Medsos, Tersangka Penganiayaan Terancam 12 Tahun Penjara
Disinggung mengapa hanya membawa uang Rp 600 ribu sementara di awal perjanjian penjualan handphone sepakat di harga Rp 4 juta, Aldi mengaku bahwa dia ingin melakukan tukar tambah.
“Saya sangat menyesal, sebenarnya saya sangat terpukul, karena tidak menduga melakukan ini. Saya meminta maaf kepada keluarga korban sebesar-besarnya. Walaupun mungkin saya tidak pantas meminta maaf, karena korban sedang kritis. Saya akan bertanggung jawab,” ucapnya lirih.
Sementara, Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo meminta warga yang hendak melakukan transaksi jual beli tidak lakukan di tempat yang sepi. “Tersangka beralasan kepada korban bahwa uangnya kurang dan ingin meminta uang kepada orangtuanya. Lokasinya di tempat penganiayaan itu,” jelasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post