bontangpost.id – Beredarnya informasi penggunaan thermo gun infrared merusak sel otak dibantah Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang. Alat itu biasa dipakai untuk mendeteksi suhu tubuh untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Diterangkan Kepala Dinkes Bontang dr Bahauddin, ada dua jenis thermo gun yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Yakni thermo gun medis dan thermo gun industri.
“Thermo gun medis, dilengkapi dengan sensor inframerah yang bisa mengukur suhu seseorang dengan cepat tanpa melakukan kontak dekat. Dengan komponen tersebut, thermo gun jenis ini tidak membahayakan dan tidak merusak sel otak,” tegasnya.
Thermo gun medis bekerja secara pasif dan hanya mengukur permukaan tubuh saja seperti dahi. Tubuh manusia memancarkan radiasi inframerah, kemudian diserap oleh pistol thermometer. Lalu suhu tubuh diinterpretasikan dalam bentuk nilai numerik yang tampil pada layar.
Thermo gun industri dapat mengukur panas yang sangat tinggi dengan menggunakan sinar laser. Thermo gun jenis ini, biasanya digunakan untuk keperluan industri dan lingkungan.
“Bukan diperuntukkan bagi suhu tubuh manusia,” tuturnya.
Kendati memiliki kesamaan untuk mengukur suhu, namun keduanya memiliki tingkat jangkauan yang berbeda. Thermo gun klinik dapat membaca suhu antara 32 hingga 42,5 derajat celcius. Sementara yang khusus industri membaca suhu mulai dari -50 hingga +380 derajat celcius.
Dia memastikan, hingga kini tidak ada laporan penggunaan thermo gun infrared yang dapat merusak sel otak.
“Diimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh terhadap isu thermo gun berisi pancaran radioaktif yang dapat merusak struktur otak manusia,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post