Tiga Bulan, Polisi Ungkap 20 Kasus

SANGATTA – Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), patut menjadi kewaspadaan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pasalnya, dari catatan Kepolisian Resort (Polres) setempat, dalam tiga bulan terakhir sudah 20 kasus Curanmor yang diterima (data lihat grafis).

Kapolres Kutai Timur AKBP Rino Eko didampingi Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena, menuturkan keberhasilan pengungkapan 20 kasus curanmor di wilayah Kutim, menggambarkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kutim cukup mengkhawatirkan. Namun dari analisis terhadap modus-modus pencurian yang berhasil korek dari pelaku, ternyata faktor utama dari tindak kejahatan berawal karena adanya peluang atau keteledoran dari pemilik kendaraan bermotor itu sendiri. Seperti, meninggalkan motor dengan kondisi kunci masih menempel di kontak motor. Kemudian, tidak menerapkan sistem pengamanan atau kunci ganda.

“Selain itu, tidak menaruh motor di tempat-tempat yang aman dan mudah terpantau penglihatan,” ucap Andhika.

Dari hasil pengungkapan, kata dia, modus pelaku kerap bertindak perorangan. Namun, ada pula yang merupakan kelompok sindikat curanmor. Pelaku yang tertangkap pun tak hanya orang dewasa, namun juga melibatkan pelaku anak di bawah umur.

“Total pelaku anak yang terlibat aksi Curanmor sejauh ini ada delapan orang. Tapi, tujuan mencuri mereka hanya karena gengsi dan digunakan sendiri, seperti balapan liar. Berbeda dengan pelaku dewasa, yang memang untuk dijual,” jelasnya.

Untuk meminimalisir aksi Curanmor, Andhika pun mengimbau masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan. Memastikan jika meninggalkan kendaraan, bahwa telah terkunci setang dan mencabut kunci motor. Selain itu diharapkan menggunakan sistem pengamanan kunci ganda dan menaruh kendaran pada tempat-tempat yang aman dan mudah terpantau. Sehingga meminimalisir kesempatan pelaku berbuat aksi kejahatan.

“Kami juga ingatkan, jika menjadi korban Curanmor, segera melapor. Sehingga, anggota bisa cepat mencegah pelaku melarikan diri keluar daerah,” pesan Andhika. (aj)