bontangpost.id – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang mendeteksi adanya penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Kepala Bidang Peternakan Jois Ratna Andiolo mengatakan wabah tersebut teridentifikasi pada akhir September lalu. Dari hasil tes laboratorium, tiga ekor kerbau dewasa di Jalan Pipa, Kampung Sidrap, Kecamatan Bontang Barat positif terinfeksi PMK.
“Benar, hanya tiga kerbau yang terjangkit,” akunya.
Kata Jois, masuknya wabah PMK ditengarai berasal dari Kota Samarinda yang dikirim melalui jalur darat tanpa karantina. Padahal, surat kesehatan hewan ternak dan surat operasional jalannya terbilang lengkap.
“Mungkin terpapar saat di perjalanan atau enggak dari kendaraan yang dipakai mengangkut kerbau itu,” ucapnya.
Dijelaskannya, tiga kerbau itu mulai menunjukkan gejala PMK pasca 10 hari didatangkan dari Samarinda. Seperti demam, nafsu makan menurun, lemah dan lesu.
Mengetahui hal itu, pihaknya langsung menginstruksikan pemilik ternak untuk melakukan isolasi kerbau dengan cara memisahkan kandang dengan ternak yang sehat. Sehingga ternak yang lain tidak ikut terpapar.
“Kondisinya sekarang dua kerbau sudah sembuh. Dan satu lagi dalam proses pemulihan,” sebutnya.
Selain itu pihaknya melakukan pemeriksaan dan pemantauan kepada hewan ternak secara berkala. Serta rutin memberikan vitamin, susu steril dan obat lainnya untuk menunjang kesembuhan kerbau tersebut.
“Sterilisasi lokasi juga kami lakukan untuk menghindari adanya penyebaran ke hewan ternak di luar wilayah ini,” tandasnya.
Sebagai Informasi, hingga saat ini 237 hewan ternak jenis sapi di Kota Bontang sudah menerima vaksin PMK. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post